Esensi Pengabdian di AUM Itu Kaffah dalam Bermuhammadiyah
M. Islahuddin
UM Surabaya

*) Oleh: M. Islahuddin,
Guru SMA Muhammadiyah 1 Gresik

Diakui atau tidak, bagi kita yang saat ini bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), baik di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), Rumah Sakit Muhammadiyah, Sekolah Muhammadiyah, dan lain sebagainya, terkadang masuk menjadi Warga Persyarikatan Muhammadiyah disebabkan ikatan kerja.

Karena siapapun yang bekerja di AUM, harus memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM).

Dengan kata lain, seandainya tidak bekerja di AUM, kemungkinan besar tidak akan menjadi Warga Muhammadiyah.

Tentu saja, hal tersebut tidak menjadi masalah ketika menjadi Warga Persyarikatan Muhammadiyah disebabkan dirinya bekerja di AUM, selama dirinya berusaha mau belajar terkait Muhammadiyah secara perlahan-lahan.

Hal yang menjadi masalah besar ialah ketika dirinya menjadi Warga Muhammadiyah tanpa mau mempelajari dan mendalami secara detail apa itu Muhammadiyah.

Belajar dan Mendalami Muhammadiyah

Bagi Warga Persyarikatan Muhammadiyah yang masuk Muhammadiyah disebabkan bekerja di AUM, ditambah lagi bila dirinya belum pernah mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan milik Muhammadiyah, baik di tingkat sekolah ataupun perguruan tinggi, menjadi sebuah kewajiban untuk mempelajari Muhammadiyah secara bersungguh-sungguh.

Karena, bisa dipastikan akan minim informasi terkait Muhammadiyah, baik dari sisi nilai keislaman ataupun nilai-nilai kemuhammadiyahan.

Sehingga dengan adanya kesungguhan untuk mendalami terkait Muhammadiyah, dirinya bisa menjadi Warga Muhammadiyah secara kaffah, baik dari sisi ontologis, epistemologis, hingga aksiologis.

Dengan kata lain, menjadi warga Muhammadiyah secara kaffah bagi karyawan AUM ialah sebuah kesungguhan untuk mendalami Muhammadiyah dengan sebenar-benarnya.

Hal tersebut sebagai sebuah harapan agar dirinya kelak akan menjadi warga Muhammadiyah bukan hanya sekadar memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah, agar tetap bisa mendapatkan penghidupan dari AUM.

Akan tetapi, dirinya memang benar-benar memahami Muhammadiyah secara mendalam.

Pertanyaan mendasar, bagaimana cara mendalami Muhammadiyah bagi karyawan AUM?

Menurut hemat penulis, ada tiga cara sederhana yang dapat dilakukan oleh karyawan AUM yang baru menjadi Warga Persyarikatan Muhammadiyah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini