Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTMA) harus mampu menjawab tantangan zaman dengan pendekatan holistik.
Pernyataan ini disampaikan Ghoffar Ismail dalam ujian disertasi terbuka di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Selasa (31/12/2024),
Ghofar menekankan pentingnya integrasi keaslian ajaran Islam (as-salah) dan pembaharuan (al-muslih) sebagai landasan AIK yang relevan dan progresif.
Pendekatan integratif ini menjadi sorotan utama dalam ujian yang dihadiri oleh para pakar, seperti Prof. Achmad Jainuri dan Prof. Thobroni.
Ghoffar menjelaskan bahwa pendekatan bayani, burhani, dan irfani harus diterapkan secara bersamaan untuk menjawab tantangan zaman.
Pendekatan bayani berfokus pada teks-teks keagamaan, burhani pada rasionalisme dan ilmu pengetahuan, sedangkan irfani mengedepankan spiritualitas dan akhlak mulia.
“Ketiga pendekatan ini saling melengkapi, memperkaya pemahaman Islam yang autentik, dan memastikan relevansinya dengan konteks modern,” ujar Ghoffar, yang juga dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ghoffar menegaskan, dimensi as-salah diwujudkan melalui pengamalan Risalah Islam Berkemajuan, konsep khas Muhammadiyah yang berakar pada tauhid, Al-Qur’an, dan hadis.
Sementara itu, dimensi al-muslih dicapai dengan penerapan pendekatan integratif bayani, burhani, dan irfani.
Disertasi Ghoffar yang membahas pengembangan kurikulum AIK berbasis Risalah Islam Berkemajuan dengan pendekatan integratif dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di PTMA.
Penelitian ini tidak hanya memperkaya pemikiran Islam, tetapi juga menawarkan panduan praktis bagi pengembangan kurikulum AIK yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Dengan pendekatan ini, lulusan PTMA diharapkan memiliki pemahaman Islam yang mendalam, relevan, dan mampu berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Ujian terbuka ini mengukuhkan Ghoffar Ismail sebagai doktor dan menegaskan komitmen Muhammadiyah dalam menghadirkan pendidikan Islam yang autentik dan progresif di dunia pendidikan tinggi. (afifun nidlom)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News