Anwar Abbas: Tiga Dimensi Penting dalam Pendidikan untuk Kemajuan Peradaban
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas
UM Surabaya

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, memberikan amanat dalam acara Wisuda ke-2 Universitas Saintek Muhammadiyah pada Jumat (3/1/2025). Dalam pesannya, Buya Anwar menekankan pentingnya tiga dimensi dalam pendidikan: seni, ilmu, dan agama.

Menurutnya, ketiga dimensi ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

“Dengan seni, hidup menjadi indah; dengan ilmu, hidup menjadi mudah; dan dengan agama, hidup menjadi terarah,” ujar Anwar Abbas.

Ia menilai Universitas Saintek Muhammadiyah telah berhasil mengimplementasikan ketiga dimensi tersebut. Seni melahirkan budaya ekspresif, ilmu menciptakan budaya progresif, dan agama membentuk budaya khas.

Mengutip pemikiran Prof. Sultan Takdir Ali Sabana, Anwar Abbas mengajak warga Persyarikatan, termasuk civitas akademika Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah, untuk memperhatikan enam aspek utama dalam kehidupan: ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), ekonomi, solidaritas, agama, seni, dan politik. Aspek-aspek ini, menurutnya, dapat menjadi tolok ukur kemajuan sebuah bangsa.

Mengenai perkembangan peradaban bangsa, Anwar Abbas menjelaskan bahwa peradaban selalu mengalami pergiliran, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 40. Ia mencontohkan peradaban Islam yang menggantikan dominasi Bizantium dan Persia pada masa Rasulullah.

“Dari perspektif ayat ini, maka yang namanya Eropa dan Amerika pasti akan hancur. Timbul pertanyaan, jika era Eropa dan Amerika berakhir, negara mana yang akan menggantikannya?” tanyanya.

Ia memandang Indonesia sebagai salah satu negara yang berpotensi memimpin peradaban baru. Namun, potensi ini harus diwujudkan melalui kerja keras dan keterlibatan aktif, bukan hanya menjadi penonton dalam percaturan peradaban dunia. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini