Hakikat Kemiskinan: Renungan dari Hadis Rasulullah
foto: reuters
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana

«537» وعن أَبي هريرة رضي الله عنه أنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((لَيْسَ المِسكينُ الَّذِي يَطُوفُ عَلَى النَّاسِ تَرُدُّهُ اللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ، وَالتَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ، وَلكِنَّ المِسكينَ الَّذِي لا يَجِدُ غِنىً يُغْنِيهِ، وَلا يُفْطَنُ لَهُ فَيُتَصَدَّقُ عَلَيْهِ، وَلا يَقُومُ فَيَسْألَ النَّاسَ)). متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abi Huraeroh RA. Sesungguhnya Rosulullloh shollallohu a’laihi wassalam bersabda: Tidaklah disebut miskin orang yang berkeliling menjumpai orang-orang yang sampai kepadanya satu suap atau dua suap, satu biji kurma atau dua biji kurma, tetapi yang disebut miskin adalah orang yang tidak pernah merasakan kaya atas kekayaannya dan tidak merasa kenyang lalu diberinya sodakoh dan tidak mencukupi lalu minta kepada manusia. (Muttafaq Alaih. Riyadussholihin hadis ke-537)

Penjelasan:

1. Ada yang miskin materi ada yang miskin hati dan miskin iman, tentu hal ini ada kesamaan dan ada perbedaan, yang lebih buruk lagi adalah orang miskin materi dan miskin hati.

2. Hakikat orang miskin itu adalah orang tidak merasa puas dan selalu butuh walau sudah berkecukupan, seperti ngemis yang menjadi profesi, bahkan kaya tapi tak pernah merasa kaya masih saja berharap pemberian orang lain bahkan masih suka meminta dari manusia.

3. Islam menghargai ikhtiar meskipun mungkin hasilnya tidak seberapa dibanding dengan ngemis dan ngamen.

«539» وعن أَبي عبد الله الزبير بن العَوَّام رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((لأَنْ يَأخُذَ أَحَدُكُمْ أُحبُلَهُ ثُمَّ يَأتِيَ الجَبَلَ، فَيَأْتِيَ بحُزمَةٍ مِنْ حَطَبٍ عَلَى ظَهْرِهِ فَيَبِيعَهَا، فَيكُفَّ اللهُ بِهَا وَجْهَهُ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْألَ النَّاسَ، أعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوهُ)). رواه البخاري.

Dari Abi A’bdillah Azzuber binil A’wwam RA ia berkata: Rosululloh shollahu a’laihissalam bersabda: Yakin seseorang dari kalian mengambil tali lalu datang ke gunung maka dia membawa seikat kayu bakar dipikul pada punggungnya lalu menjualnya maka Alloh menahan wajahnya lebih baik baginya daripada meminta kepada manusia baik memberinya atau menolaknya. (HR. Al-Bukhori. Riyadusolihin hadis ke-539)

4. Usaha kecil atau dipandang hina dalam pandangan manusia yang penting halal lebih baik daripada meminta-minta dari manusia, baik dikasih atau tidak sebab orang yang suka meminta-minta itu jelas menampakan kehinaan dan ketidakmampuan serta akan datang dihari kiamat dengan muka tanpa daging dan kulit.

5. Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ

“Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain (mengemis) sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

لَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ

“Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain (mengemis) sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya.” (Muttafaq ‘Alaih)’. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini