Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wiyung pada Ahad pertama di tahun 2025 berlangsung di Pondok Pesantren KH Mas Mansyur, Dukuh Gempol RT 01/RW 03, Balasklumprik, Wiyung, Surabaya, pada Ahad (5/1/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen PCM Wiyung, Majelis PCM dan PCA Wiyung, PRM dan PRA se-Cabang Wiyung, KLL, ortom se-Cabang Wiyung, guru dan karyawan AUM, pengurus panti asuhan putra-putri PCM Wiyung, takmir masjid se-Cabang Wiyung, serta anggota Muhammadiyah Wiyung.
Dalam sambutannya, Ketua PCM Wiyung H. Suri Marzuki, S.E., mengajak seluruh warga Persyarikatan Muhammadiyah di Wiyung, termasuk pimpinan, ortom, guru, dan karyawan, untuk aktif mengikuti Kajian Ahad Pagi yang digelar setiap bulan.
Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap keberadaan Pondok Pesantren KH Mas Mansyur yang sejak peletakan batu pertama pada tahun 2016 oleh Dr. Sa’ad Ibrahim belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
“Mari kita viralkan keberadaan pondok pesantren ini agar bisa segera digunakan dan berkembang,” seru H. Suri yang akrab disapa Abah Suri.
Kajian ini dipandu oleh Ustaz Imam Sapari, SHI., MPdI, Ketua Majelis Tabligh PDM Surabaya. Ia mengawali kajian dengan memberikan gambaran kondisi terkini terkait dampak buruk judi online (Judol) dan pinjaman online (Pinjol).
“Bapak ibu dan saudara-saudara sekalian, sudah tidak asing lagi ya kedua istilah itu. Info terbaru hingga 30 Desember 2024, jumlah kasus bunuh diri karena pinjol mencapai 11 orang,” ungkapnya.
Jika ditotal sejak 2020 hingga 2024, imbih dia, jumlah orang yang bunuh diri karena terlilit utang pinjol mencapai 61 orang, termasuk tujuh di antaranya adalah balita.
“Sedangkan tahun ini, kasus bunuh diri akibat judi online sebanyak 15 orang dengan usia rata-rata muda, bahkan ada yang berumur 20 tahun,” ungkap Ustaz Imam.
Mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ustaz Imam menjelaskan bahwa hingga Desember 2023, terdapat 18,07 juta orang di Indonesia yang terjerat pinjaman online. Sebanyak 73,34 persen peminjam berasal dari Pulau Jawa, sementara 26,66 persen berasal dari luar Jawa.
Ustaz Imam juga mengungkapakan empat alasan kenapa fenomena ini marak.
Pertama, aksesibilitas. Kemudahan akses internet dan smartphone membuat judi online dan pinjaman online mudah diakses siapa saja.
Kedua, promosi menarik. “Iklan di pinjol yang menjanjikan keuntungan besar menarik perhatian banyak orang,” katanya.
Ketiga, tekanan Ekonomi. Menurut dia, kondisi ekonomi yang sulit mendorong masyarakat mencari jalan pintas.
Keempat, kurangnya literasi keuangan. Ustaz Imama menegatakan, minimnya pemahaman tentang pengelolaan keuangan membuat banyak orang terjebak.
Dia juga menyebut dampak negatif dari pinjol, yakni:
- Kerugian Finansial: Ketergantungan pada judi online dan bunga tinggi pinjol dapat menghancurkan perekonomian keluarga.
- Masalah Psikologis: Depresi dan kecemasan akibat utang sering memicu keinginan untuk bunuh diri.
- Kerusakan Hubungan Sosial: Permasalahan ini kerap menghancurkan hubungan dengan keluarga dan lingkungan.
- Kriminalitas: Beberapa orang nekat melakukan tindakan kriminal untuk keluar dari jeratan utang.
Solusi untuk Hidup Berkah
Ustaz Imam juga menyampaikan tujuh kiat membangun hidup berkah berdasarkan ajaran Islam, yakni:
- Kuatkan akidah dan keyakinan (iman): “الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ” (QS. Al-Baqarah: 3-5).
- Amalkan Amaliah Wajib: Yakni dengan mempelajari kitab Allah, mendirikan salat dan bersedekah.
“قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ. الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ” (QS. Al-Mu’minun: 1-2). - Sabar dan Jaringan Penghasilan Halal: “يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْا وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ” (QS. Ali Imran: 200).
- Mengatur Keuangan: Hindari gaya hidup boros dan konsumtif.
- Beramar Ma’ruf Nahi Munkar: “وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ” (QS. Ali Imran: 104).
- Bersyukur: Rasa syukur mendatangkan keberkahan hidup.
- Jaga Kesucian dan Jauhi Maksiat: “قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ” (QS. Al-A’la: 14).
Di akhir kajian, Ustaz Imam menutup dengan doa dan mengajak peserta untuk terus memperbaiki diri.
“Semoga apa yang disampaikan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin,” pungkasnya. (ali shodiqin)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News