Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali meraih prestasi gemilang dengan menjadi kampus paling berkelanjutan di Malang berdasarkan pemeringkatan UI GreenMetric 2024 yang diumumkan pada Desember lalu.
Pencapaian ini diperoleh melalui berbagai program dan kegiatan yang selaras dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Capaian UMM membuktikan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan dampak positifnya bagi masyarakat. Di kawasan Malang Raya, UMM unggul atas Universitas Brawijaya (UB), UIN Malang, dan Universitas Negeri Malang (UM).
Tak hanya itu, di tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, UMM berhasil menduduki posisi pertama, mengalahkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
“Alhamdulillah, berkat kerja sama yang solid, UMM mampu meraih peringkat yang sangat membanggakan. Kami terus berinovasi melalui program-program keberlanjutan, seperti kampanye hidup sehat dan program parkir sepeda ontel,” ungkap Sandi Wahyudiono, MT, koordinator task force GreenMetric UMM.
“Komitmen kami adalah memperkuat kesadaran seluruh civitas akademika dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Sandi Wahyudiono, MT, koordinator task force GreenMetric UMM,” imbuh dia.
UI GreenMetric sendiri merupakan pemeringkatan tahunan yang menilai upaya keberlanjutan universitas di seluruh dunia.
Program ini bertujuan mendorong perguruan tinggi menjadi agen perubahan dalam keberlanjutan, sekaligus menyediakan informasi kepada pemerintah, lembaga lingkungan, dan masyarakat mengenai inisiatif keberlanjutan di kampus.
Selain itu, GreenMetric berfungsi sebagai alat evaluasi bagi perguruan tinggi untuk mengukur komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan sesuai SDGs.
Menurut Sandi, GreenMetric menilai universitas berdasarkan enam kriteria utama, yaitu infrastruktur, energi dan perubahan iklim, limbah, air, transportasi, serta pendidikan dan penelitian.
UMM telah melakukan berbagai inovasi di bidang tersebut, seperti penggunaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan PLTS, transportasi berbasis listrik seperti mobil buggy dan skuter, serta penelitian dan pengabdian terkait air dan energi, salah satunya di Subak, Bali.
Sandi menegaskan bahwa UMM berkomitmen menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang berkelanjutan.
Meski penghargaan ini membanggakan, UMM memandangnya sebagai awal dari perjalanan panjang untuk terus berinovasi dalam keberlanjutan.
Saat ini, UMM tengah mengembangkan langkah strategis bersama tim GreenMetric, Bidang 4, PSLK, dan Unit AP untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi, seperti pengembangan lift hemat energi yang akan diterapkan secara bertahap.
Kampanye “Go Green, Go Healthy” juga terus dilanjutkan untuk mendukung kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Sandi berharap UMM dapat mempertahankan predikat sebagai kampus hijau terdepan di Indonesia dan aktif berkontribusi dalam kegiatan keberlanjutan.
“Prestasi ini bukan hanya soal peringkat, tetapi komitmen untuk terus berinovasi demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutupnya. (wil/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News