*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Sujud dalam shalat, baik shalat wajib maupun sunnah, memiliki banyak keutamaan yang luar biasa.
Memperbanyak sujud berarti memperbanyak kedekatan dengan Allah SWT, meningkatkan derajat di sisi-Nya, serta menghapuskan dosa-dosa.
Hal ini berdasarkan banyak dalil yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dipraktikkan oleh para sahabat.
Dari Ma’dan bin Abi Tholhah Al-Ya’mariy, ia berkata:
“Aku pernah bertemu Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku berkata kepadanya, ‘Beritahukanlah padaku suatu amalan yang karenanya Allah memasukkanku ke dalam surga.’”
Ketika ditanya, Tsauban diam. Barulah setelah ditanya untuk ketiga kalinya, ia menjawab:
“Aku pernah menanyakan hal yang sama kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau bersabda:
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
“Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah. Karena tidaklah engkau bersujud kepada Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu.”
(HR. Muslim no. 488)
Momen Terdekat dengan Allah SWT
Sujud adalah momen yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam sujud, seorang Muslim dianjurkan memperbanyak doa karena saat itu adalah waktu terkabulnya doa.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ، وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
“Waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud. Maka, perbanyaklah doa dalam sujud.” (HR. Muslim)
Rasulullah saw mengenali umatnya pada Hari Kiamat melalui bekas sujud dan anggota tubuh yang bersinar akibat wudhu.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda:
مَا مِنْ أُمَّتِي مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَأَنَا أَعْرِفُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “، فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: وَكَيْفَ تَعْرِفُهُمْ يَا رَسُولَ اللهِ فِي كَثْرَةِ الْخَلَائِقِ؟، قَالَ: ” أَرَأَيْتَ لَوْ دَخَلْتَ صُبْرَةً فِيهَا خَيْلٌ دُهْمٌ بُهْمٌ، وَفِيهَا فَرَسٌ أَغَرُّ مُحَجَّلٌ، أَمَا كُنْتَ تَعْرِفُهُ مِنْهَا؟ “، قَالَ: بَلَى، قَالَ: ” فَإِنَّ أُمَّتِي يَوْمَئِذٍ غُرٌّ مِنْ السُّجُودِ، مُحَجَّلُونَ مِنْ الْوُضُوءِ
*”Tidak ada seorang pun dari umatku, kecuali aku mengenalnya nanti pada Hari Kiamat.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana engkau mengenal mereka wahai Rasulullah, mereka berada di antara banyak makhluk?”
Beliau menjawab: “Bagaimana pendapatmu jika engkau masuk dalam shirath, di dalamnya terdapat kumpulan kuda berwarna hitam, dan dalam kumpulan itu terdapat seekor kuda yang memiliki ghurrah (wama putih cerah di dahinya) dan muhajjal (berkaki putih), bukankah kamu dapat mengenalinya?”
Sahabat itu menjawab, “Ya.” Rasulullah bersabda:
“Sungguh, umatku pada hari itu mempunyai wajah yang putih karena sujud, serta anggota wudhu yang bercahaya karena wudhu.” (HR. Ahmad)
Rasulullah saw mengajarkan agar umatnya memperbanyak sujud. Dari Ubadah bin Shamit RA, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلَّا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً، وَمَحَا عَنْهُ بِهَا سَيِّئَةً، وَرَفَعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةً، فَاسْتَكْثِرُوا مِنْ السُّجُودِ
“Tidaklah seorang hamba melakukan sujud sekali kepada Allah, kecuali Allah akan menuliskan baginya satu kebaikan, menghapus satu keburukan, dan mengangkatnya satu derajat. Oleh sebab itu, perbanyaklah melakukan sujud.” (HR. Ibnu Majah)
Memperbanyak sujud adalah wujud ketaatan dan kedekatan kita kepada Allah SWT. Dengan sujud, seorang Muslim dapat meningkatkan derajatnya, menghapus dosa-dosanya, dan memperoleh kasih sayang Allah.
Mari jadikan sujud sebagai amalan utama dalam kehidupan sehari-hari kita, baik melalui salat wajib maupun sunnah. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News