Dosen UM Surabaya Edukasi Keuangan Berbasis Amanah di Mesir
Dosen UM Surabaya saat melakukan pengabdian di Mesir. foto: umsurabaya
UM Surabaya

Luluk Latifah, dosen Program Magister Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), mengadakan program pengabdian masyarakat di Mesir.

Dalam kegiatan ini, ia berkolaborasi dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Mesir.

Luluk membawakan materi bertajuk “Socialization of Amanah Finance for Indonesian Students in Mesir Towards Sustainable Finance” yang menyoroti pentingnya pengelolaan keuangan berbasis nilai amanah.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh WISE bersama konsultan pendidikan NIEC Indonesia terhadap 200 mahasiswa yang sedang atau berencana kuliah di luar negeri, 54 persen responden merasa cemas terkait pengelolaan keuangan mereka.

Selain itu, 62 persen dari mereka mengakui kurangnya persiapan keuangan dan mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan harian.

Menurut Luluk, realitas pengelolaan keuangan di luar negeri sering kali tidak sesuai ekspektasi, terutama karena kurangnya kesadaran akan pengeluaran tak terduga.

“Pengelolaan keuangan pribadi yang berlandaskan nilai-nilai amanah menjadi sangat penting,” ujar Luluk, pada Jumat (3/1/2025).

Luluk menjelaskan bahwa pengelolaan keuangan dapat dilakukan dengan empat langkah utama: perencanaan, pengorganisasian, pembelanjaan, dan pengawasan.

Ia juga menekankan pentingnya membuat anggaran yang rinci untuk memantau arus masuk dan keluar keuangan secara transparan.

Dengan anggaran yang jelas, seseorang dapat mengevaluasi pos-pos pengeluaran yang terlalu besar dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan yang lebih ideal.

“Anggaran yang dirancang dengan baik menjadi panduan dalam menyisihkan dan membelanjakan uang, sehingga mempermudah tercapainya keuangan yang sehat dan tujuan keuangan yang berkelanjutan,” tambahnya.

Ketua PCIM Mesi, Fathi Fathurrahman Saputra menyambut baik kehadiran Luluk yang memberikan wawasan tentang pengelolaan keuangan kepada mahasiswa Indonesia di Mesir.

Menurutnya, materi ini sangat relevan dengan kebutuhan mahasiswa di sana.

Dalam pernyataan tertulis, Rektor UM Surabaya Dr. Mundakir, menyampaikan bahwa pendidikan tinggi saat ini dituntut untuk memiliki reputasi internasional.

Salah satu cara mencapainya adalah melalui kegiatan penelitian, publikasi internasional, dan kolaborasi global.

Mundakir berharap, kontribusi Luluk dalam penelitian dan pengabdian masyarakat dapat meningkatkan kualitas riset akademisi Indonesia sekaligus memperluas peluang publikasi dan kolaborasi ilmiah internasional.

“Langkah ini juga menjadi pijakan awal untuk kerjasama yang lebih besar di masa depan,” ujarnya. (uswah sahal)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini