Dalam upaya memperkuat spiritualitas dan menciptakan kebersamaan di lingkungan kampus, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Dr. Mundakir, S.Kep, Ns, M.Kep telah mengeluarkan kebijakan baru yang mendorong pelaksanaan salat berjamaah di kampus.
Kebijakan ini mulai diterapkan pada awal tahun akademik 2025 dan mendapat respons positif dari seluruh sivitas akademika.
Dalam pernyataan resminya, Mundakir menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari visi UM Surabaya untuk menjadikan kampus sebagai pusat pembelajaran yang tidak hanya mengedepankan ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai keislaman.
“Salat berjamaah adalah salah satu cara untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mengingatkan kita semua akan pentingnya hubungan dengan Allah SWT,” ujarnya kepada majelistabligh.id, Kamis (9/11/2025).
Kebijakan ini, terang dia, mengatur bahwa waktu salat zuhur dan asar dijadikan momen khusus untuk pelaksanaan salat berjamaah di masjid kampus. Tentunya dengan jadwal yang disesuaikan agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.
“Selain itu, kami imbau dosen, karyawan, dan mahasiswa ikut serta dalam kegiatan ini,” tandas Mundakir.
Untuk mendukung kebijakan ini, UM Surabaya telah meningkatkan fasilitas di Masjid Al Khoory yang berada di kompleks kampus, seperti menyediakan pendingin ruangan, area wudu yang nyaman, dan tambahan perlengkapan salat.
Masjid kampus tersebut juga telah dilengkapi dengan sistem audio yang memadai untuk memanggil jamaah ke masjid.
Selain itu, UM Surabaya juga aktif mengadakan berbagai program kegiatan keagamaan di masjid, seperti pengajian rutin dan pelatihan keterampilan agama yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan staf kampus.
Upaya ini tidak hanya meningkatkan kualitas ibadah, tetapi juga mempererat hubungan antar civitas akademika melalui kegiatan yang bernuansa religi.
Kampus ini berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan spiritualitas dan kebersamaan dalam beribadah.
Kebijakan salat berjamaan mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak. Salah satu dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Dede Nasrullah, S.Kep., Ns, M.Kep, menyatakan bahwa langkah ini adalah inovasi yang sangat baik.
“Selain mempererat silaturahmi, salat berjamaah di kampus juga menjadi pengingat bagi kami untuk tetap menyeimbangkan dunia dan akhirat,” ujarnya.
Mundakir berharap kebijakan ini dapat membawa perubahan positif tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga di kehidupan pribadi setiap individu.
“Kami ingin menciptakan generasi yang unggul secara intelektual dan kuat secara spiritual. Salat berjamaah adalah salah satu langkah kecil menuju tujuan besar tersebut,” pungkasnya. (wh)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News