Mewujudkan Tata Kelola Organisasi Muhammadiyah yang Unggul
Ilustrasi: iodglobal
UM Surabaya

*) Oleh: Ade Ahmad Rozi, MBA, Ph.D, 
Anggota Bidang Kinerja & Penjaminan Mutu – Biro Pengembangan Organisasi (BPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Memasuki abad kedua, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia diberitakan oleh berbagai media massa nasional tercatat telah memiliki aset sebesar Rp 400 triliun yang terdiri dari dari tanah, bangunan, lembaga pendidikan, rumah sakit, dan berbagai amal usaha lainnya.

Besarnya aset itu bisa menjadikan salah satu kekuatan ekonomi besar di negeri ini, yang jika dikonsolidasikan maka Muhammadiyah bisa menjadi sebuah lokomotif ekonomi umat. Aset yang besar ini tentunya perlu dikelola dengan sebaik-baiknya dan bijaksana agar dapat terus memberikan manfaat kepada umat Islam.

Oleh karena itu, penting bagi Muhammadiyah untuk terus berbenah dengan memperbaiki tata kelola organisasi sebagai bentuk dari pertanggungjawaban kepada umat. Guna membangun tata kelola organisasi yang lebih baik (good organization governance) dan guna meningkatkan efektivitas pengelolaan aset yang semakin besar, persyarikatan memerlukan pendekatan manajemen modern.

Praktik manajemen modern di Muhammadiyah—sesungguhnya bukan hal yang baru sebab organisasi Islam modern tersebut dibangun dalam tradisi berfikir dan keilmuan yang kuat. Maka munculnya gagasan tata kelola organisasi yang lebih baik sangat terbuka untuk di dialogkan  dan diimplementasikannya.

Realitas itu sesuai dalam semangat Risalah Islam Berkemajuan, dimana Islam Berkemajuan dikembangkan Muhammadiyah atas dasar keyakinan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kemajuan dalam semua aspek kehidupan.

Sebagai organisasi yang berdasarkan Islam, Muhammadiyah dan seluruh warganya, terutama para pemimpin, memiliki tanggung jawab untuk senantiasa menguatkan nilai-nilai kemajuan itu dalam pemahaman agama dan perwujudannya dalam kehidupan pribadi, berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa, dan berkemanusiaan universal.

Salah satu metode manajemen modern yang dapat digunakan dalam membangun tata kelola organisasi Muhammadiyah adalah Balanced Scorecard (BSC) yang berfungsi untuk membantu organisasi menerjemahkan visi, misi dan strategi ke dalam tujuan dan tindakan yang jelas dan terukur.

Dengan menerapkan BSC, yang diadopsi menjadi Muhammadiyah Scorecard (MSC), diharapkan Muhammadiyah kedepan dapat lebih efektif dalam merencanakan, memonitor, mengevaluasi dan mengoptimal sumber daya (aset dan manusia), serta semakin lincah beradapatasi dengan perkembangan zaman karena terus menerus melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement).

Hal ini sebagaimana yang tertuang di ayat suci  Al Qur’an surat Al-Hashr 18 dan hadis Riwayat Al–Hakim:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.” (QS Al-Hashr 18).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini