Ponpes Al Fattah Sidoarjo Gelar Kajian Rutin: Keikhlasan Meraih Rida Allah
Dr. Taufiqurrahman, M Ag saat menyampaikan materi di pengajian rutin Ponpes Al Fattah Sidoarjo.
UM Surabaya

Pondok Pesantren Al Fattah Banjarsari Buduran Sidoarjo menggelar kajian rutin bulanan yang berlangsung pada hari Ahad (12/01/2025). Kajian yang mengangkat tema “Keikhlasan Meraih Rida Allah” menghadirkan narasumber Dr. Taufiqurrahman, M Ag yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Bidang Menengah dan Pendidikan Nonformal serta Bidang Pembinaan Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Sidoarjo.

Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo ini dalam penyampaiannya sangat interaktif dan mendapatkan antusias dari para santri, asatidz, asatidzah, wali santri, serta jama’ah sekitar pesantren.

Syarat Diterimanya Amal: Ikhlas dan Ittiba’ Rasul

Dalam pemaparannya, Taufiqurrahman menekankan, suatu amal hanya akan diterima oleh Allah jika memenuhi dua syarat utama, yaitu:

1. Niat yang Ikhlas, yakni melakukan ibadah semata-mata hanya untuk mencari rida Allah.
2. Ittiba’ Rasul, yaitu menjalankan amal sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
Firman Allah dalam QS. Al-Bayyinah ayat 5:
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

Selain itu, ia juga menyampaikan Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i No. 3140:
إِنَّ اللَّهَ لا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan kecuali yang murni (Ikhlas) hanya untuk-Nya, dan dicari wajah Allah dengan amalan tersebut.”

Tiga Tahapan Ikhlas Menurut Imam Al-Ghazali

Lebih lanjut, Taufiqurrahman menjelaskan tiga tingkatan keikhlasan menurut Imam Al-Ghazali, yaitu:

1. Tingkatan Hamba yakni melaksanakan perintah Allah karena rasa takut akan siksa-Nya.
2. Tingkatan Pedagang yakni beribadah kepada Allah karena mengharapkan pahala dan balasan.
3. Tingkatan Kekasih yakni melakukan segala amal ibadah karena cinta kepada Allah tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

Ketiga tingkatan ini menjadi indikator sejauh mana keikhlasan seseorang dalam menjalankan amal ibadah. Ia juga menyampaikan rumusan keikhlasan, yakni jangan ingin dilihat orang, jangan ingin diketahui, jangan ingin dipuji, dan jangan ingin dibalas budi.

Pesan untuk Guru, Orang Tua dan Santri

Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Taufiqurrahman juga menekankan, seorang guru harus memiliki sikap ikhlas dan sabar dalam mendidik. Segala aktivitas yang dilakukan hendaknya diniatkan semata-mata untuk memperoleh ridho Allah.

Selain itu, juga juga berpesan kepada para wali santri agar selalu memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak-anak mereka. Peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak, yaitu dengan menjadi teladan yang baik, memberikan pendidikan yang berkualitas, serta mendoakan mereka setiap saat. Pesan untuk santri agar ikhlas dengan bersungguh-sungguh dalam belajar dan sabar dalam menuntut ilmu.

Bazar Santri Meriahkan Pengajian Bulanan

Selain kajian ilmu, acara pengajian bulanan ini juga dimeriahkan oleh bazar yang diadakan oleh para santri Pondok Pesantren Al Fattah Sidoarjo. Bazar buku dan berbagai produk hasil kreativitas santri dipamerkan dan dijual, menambah kemeriahan suasana pengajian.

Dengan diadakannya kajian rutin ini, diharapkan seluruh jamaah pengajian dapat semakin memahami makna keikhlasan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (bilqies qa)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini