Keadilan Untuk Semua
Tema Tanwir tahun ini ialah “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan”. Islam adalah agama yang menyebarluaskan dan mewujudkan risalah rahmatan lil-ā‘lamīn, yakni pembawa rahmah bagi seluruh alam. Misi rahmatan lil‘alamīn di antaranya tercermin dalam risalah Nabi yang memuliakan dan mengembangkan potensi perempuan sebagaimana laki-laki selaku insan mulia yang diciptakan Allah dengan tugas utama menjalankan ibadah dan khalifah di muka bumi. Misi Rahmatan lil alamin juga tercermin dari nilai keadilan dalam ajaran agama Islam.
Perempuan Berkemajuan dimaknai sebagai perempuan yang memiliki alam pikiran dan kondisi kehidupan yang maju dalam segala aspek tanpa mengalami hambatan dan diskriminasi baik secara struktural maupun kultural. Perempuan yang maju adalah perempuan yang berilmu pengetahuan dengan landasan iman (RPB, 2022). Kata adil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah sama berat, tidak berat sebelah atau berpihak pada yang benar dan berpegang pada kebenaran.
Oleh karena itu sikap adil sering dilambangkan dengan neraca timbangan dengan berat yang seimbang. Sikap adil akan membantu membentuk kehidupan yang damai, tentram dan harmonis dengan semua orang di sekitar kita. Dengan memiliki sikap adil, maka akan membantu memperkuat persatuan dan kedamaian serta mencegah terjadi perpecahan.
Islam meletakkan nilai keadilan sebagai salah satu nilai kemanusiaan yang asasi dan dijadikan sebagai pilar kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Allah SWT mengutus para Rasul dalam rangka untuk menegakkan dan mewujudkan keadilan di muka bumi. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti- bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan mizan (neraca,keadilan)supayamanusiadapatmelaksanakankeadilan.”(Qs. al-Hadid/57: 25)
Allah juga berfirman dalam QS. An Nahl 90:
“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat. Ada tiga perintah penting dalam ayat ini yang harus dijalankan, yaitu berlaku adil, berbuat ihsan (baik), dan memberi bantuan kepada kerabat. Selain juga melarang perbuatan keji munkar dan permusuhan. Maka keadilan menjadi dasar utama mewujudkan persatuan dan kedamaian.”
Demikian juga dalam QS An-Nisa ayat 58, yang artinya : Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat [Q.S. al-Nisa (4): 58].
Prof. Dr. Yusuf Qardlawi dalam bukunya Sistem Masyarakat Islam dalam Al-Qur’an & Sunnah memberikan pengertian adil adalah “memberikan kepada segala yang berhak akan haknya, baik secara pribadi atau secara berjamaah, atau secara nilai apa pun, tanpa melebihi atau mengurangi, sehingga tidak sampai mengurangi haknya dan tidak pula menyelewengkan hak orang lain”
Nilai keadilan meniscayakan bahwa semua manusia di hadapan Allah pada hakikatnya sama. Menegakkan keadilan dapat dilakukan siapa saja, bukan hanya oleh penegak hukum atau pun pejabat negara. Paling tidak, dapat dilakukan dengan cara memberikan berbagai kesempatan dan hak yang sama kepada semua orang.
Dalam konteks relasi laki-laki dan perempuan, nilai keadilan berarti jenis kelamin laki-laki dan perempuan merupakan bagian dari keragaman manusia secara umum, dan sama sekali bukan bentuk diskriminasi Tuhan. Sebab pada dasarnya yang membedakan manusia di hadapan Allah tentu bukan jenis kelamin atau intelektual, melainkan keunggulan spiritual, amal ibadah dan perbuatan-perbuatan terpuji lainnya, sebagaimana dalam Q.S. al-Ḥujurāt [49]: 13. Nilai keadilan meniscayakan bahwa semua manusia dipandang setara, namun yang membedakan di mata Allah bukan dari aspek jenis kelamin dan intelektual, melainkan keshalehan spiritual.
Bersikap adil dan menjunjung tinggi keadilan perlu ditanamkan sejak kecil. Berperilaku adil sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga, masyarakat , bangsa dan negara agar tidak merugikan orang lain atau tidak berpihak kepada pihak tertentu, sehingga yang lain merasa dirugikan. Karena keadilan fondasi utama dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan memiliki sikap adil akan memberikan kebahagiaan kepada semua orang karena memberikan hak yang memang seharusnya mereka peroleh.