Perkuat Kerja Sama Internasional, Dubes Rwanda Temui Pimpinan Muhammadiyah
Abdul Karim Harerimana bersama jajaran pengurus PP Muhammadiyah. foto: ist
UM Surabaya

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerima kunjungan dari Duta Besar (Dubes) Rwanda, Abdul Karim Harerimana, di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta pada Rabu (15/1/2025).

Kunjungan tersebut disambut oleh Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni, Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, Ketua LHKI PP Muhammadiyah, Imam Ad Daruquthni, serta Anggota Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Alpha Amirrachman.

Dalam pertemuan ini, Abdul Karim Harerimana menjelaskan bahwa Rwanda, sebagai negara di kawasan Afrika Timur, masih berjuang untuk mencapai kemajuan.

Menurutnya, meskipun jejak kolonialisme semakin memudar, dampak dari masa lalu masih terasa.

“Rwanda belum bisa dikatakan maju karena warisan kolonialisme yang masih kental terasa, meski perlahan memudar,” ungkap Abdul Karim.

Haedar Nashir menyambut baik kunjungan tersebut dan menegaskan bahwa Muhammadiyah terbuka untuk menjalin kerja sama dengan Rwanda.

“Kami terbuka untuk menjalin kerja sama, termasuk dengan Rwanda, dan semoga ini bisa direalisasikan,” kata Haedar.

Dia juga menyebutkan bahwa Indonesia menerapkan kebijakan luar negeri bebas aktif yang mengutamakan perdamaian, serta menghapuskan segala bentuk penindasan dan diskriminasi.

Abdul Karim mengungkapkan bahwa Muhammadiyah sudah tidak asing bagi dirinya, karena sebelum kunjungan ini, pihaknya telah bekerja sama dengan ‘Aisyiyah, organisasi perempuan Muhammadiyah.

“Kami telah menjalankan kegiatan bersama ‘Aisyiyah, yang merupakan organisasi perempuan Muhammadiyah,” ujar Abdul Karim.

Dalam kesempatan itu, Dubes Rwanda juga menceritakan masa kelam sejarah negaranya, yang pernah mengalami tragedi kemanusiaan pada 1994.

“Rwanda mengalami insiden kemanusiaan yang sangat kelam pada 1994, yang menyebabkan jutaan korban jiwa. Namun, kami bertekad untuk melanjutkan hidup tanpa balas dendam dan membangun negara yang aman dan maju,” kata Abdul Karim.

Abdul Karim berharap Muhammadiyah dapat membantu Rwanda dalam mengembangkan sumber daya manusia, mengingat sukses Muhammadiyah di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Saya yakin catatan sukses Muhammadiyah di bidang pendidikan dan kesehatan akan sangat bermanfaat jika diterapkan di Rwanda,” ungkapnya.

Selain itu, Dubes Rwanda juga berharap Muhammadiyah dapat mendirikan lembaga pendidikan di Rwanda, yang dapat dimulai dengan pengiriman tim asistensi untuk memetakan potensi yang ada antara Rwanda dan Muhammadiyah.

“Kami berharap Muhammadiyah dapat mengirimkan tim asistensi untuk memulai pemetaan potensi yang dimiliki oleh Rwanda dan Muhammadiyah,” tambah Abdul Karim. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini