UM Surabaya

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Tidak diragukan lagi bahwa Islam sangat menganjurkan sikap toleransi, tolong-menolong, hidup yang harmonis dan dinamis di antara umat manusia tanpa memandang agama, bahasa, dan ras mereka. Seperti dalam Q.S: Al-Mumtahanah 8:

لَا يَنۡهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمۡ يُقَٰتِلُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ وَلَمۡ يُخۡرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمۡ أَن تَبَرُّوهُمۡ وَتُقۡسِطُوٓاْ إِلَيۡهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُقۡسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil”.

Imam Abu Abdillah Muhammad bin Umar bin Husain at-Taimi yang dijuluki dengan Fakhruddin ar-Razi (w. 606 H), dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, mengatakan, ayat ini menjadi dasar untuk berbuat baik kepada pemeluk agama lain.

Bentuk perbuatan baik itu, misalnya, adalah dengan cara memperlakukan mereka secara adil, berinteraksi dengan baik, tidak mengganggu keberadaan, dan saling tolong-menolong.

Sementara, Syekh Abu Abdillah bin Abdurrahman as-Sa’idi (w. 1376 H), dalam kitab tafsirnya al-Qawa’idul Hissan fi Tafsiril Qur’an mengatakan, ada banyak alasan untuk melakukan kebaikan, sekali pun kepada kelompok agama lain.

Alasan-alasan tersebut, misalnya, bergaul dengan dasar kesopanan, berbuat baik karena adanya hubungan kerabat, menjadi tetangga, atau jika keduanya tidak ada, alasan terakhir adalah karena hubungan kemanusiaan.

Dari penjelasan ar-Razi dan Syekh as-Sa’idi di atas, dapat kita pahami bahwa berbuat baik dan bersikap toleran, serta menjalin pergaulan dengan pemeluk agama lain, merupakan ajaran Islam yang sesungguhnya.

Membangun kerukunan dengan pemeluk agama lain dengan cara memberlakukan mereka dengan baik, sopan, adil, dan bijaksana termasuk wujud pengamalan pesan Al-Qur’an.

Maka untuk meminimalisir kebencian dan prasangka negatif diantara eleman masyarakat Indonesia yang majemuk ini, menurut saya ada beberapa sikap yang perlu dilestarikan dan dikembangkan diantara kita, agar Indonesia ini seperti Pelangi yang indah dan penuh damai, yaitu:

Pertama, tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain. Kedua, peduli terhadap lingkungan sekitar. Ketiga, tidak mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang menganggap suku bangsanya lebih baik.

Keempat, tidak menonjolkan suku, agama, ras, golongan, maupun budaya tertentu. Kelima, tidak menempuh tindakan yang melanggar norma untuk mencapai tujuan. Keenam, tidak mencari keuntungan diri sendiri daripada kesejahteraan orang lain.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Semoga khutbah yang singkat ini bermanfaat. Amin.

أَقُولُ قَوْلِى هَذَا وَأَسْتَغْفِرُاللَّهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَافَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَانَجَاةَ التَّائِبِيْنَ.

Khotbah Kedua

ان الحمد لله، نحمده ونستعنه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيأت اعمالنا، من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له. اشهد ان لا اله الآ الله، واشهد ان محمدا رسول الله، اللهم صل على محمد وعلى آل محمد، اما بعد: اوصيكم ونفسى بتقوى الله، اتقوا الله حق تقته ولا تموتن اِلَّا وانتم مسلمون. ان الله وملائكته يصلون على النبي، يأيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما، اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى آله واصحابه اجمعين، وارحمنا معهم برحمتك يا ارحم الراحمين.

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات انك سميع قريب مجيب الدعوات، ياقضي الحاجات، ربنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفرلنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين. ربنا لا تزغ قلوبنا بعد اذ هديتنا وهبلنا من لدنك رحمة انك انت الوهاب. ربنا اتنا من لدنك رحمة، وهيئ لنا من امرنا رشدا. ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين، والحمد لله رب العالمين.

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini