*)Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“Hidayah is not only given to people who do not believe, but Allah SWT gives guidance to those who believe also to strengthen their faith”.
” (Hidayah bukan hanya diberikan untuk orang yg tidak beriman saja, tapi Allâh Swt berikan hidayah pada orang yang beriman juga untuk menguatkan iman nya)”
Kita melihat miliaran manusia di atas muka bumi ini, masih banyak diantara mereka yang belum mendapat hidayah, tidak berada di atas Islam. Masih banyak diantara mereka yang atheis (tidak percaya terhadap Tuhan), masih banyak diantara mereka yang menyembah makhluk, ada yang menyembah Nabi, ada yang menyebab pohon, ada yang menyembah batu, ada yang menyembah hewan, ada yang matahari dengan berbagai macam sembahan-sembahan mereka.
Ternyata Allah memilih kita untuk bisa menyembah Rabbal ‘Alamin, Allah Swt. Ini adalah nikmat yang luar biasa, nikmat yang harus kita syukuri.
Sesungguhnya hidayah adalah hak Allah Swt. Allah memberi hidayah kepada siapa yang Allah kehendaki dan Allah menahannya dari siapa yang Allah kehendaki. Allâh Swt berfirman:
مَن يَهْدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلْمُهْتَدِ ۖ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ وَلِيًّا مُّرْشِدًا
Artinya :
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat) dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.”(Qs Al-Kahfi:17)
Hidayah atau petunjuk pada hakikatnya sangat terbuka dan mudah didapatkan.
Hanya hidayah itu menjadi hak mutlak Allâh Swt. Kunci untuk mendapatkannya hanya memohon dan Berdo’a. Manusia hanya mengadu dan tinggal meminta, Allâh Swt akan mendengar dan mengabulkan permintaan kita. Allâh Swt berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya :
Dan Tuhanmu berfirman:” Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”(Qs.Al-Mu’min:60)
Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa kita harus selalu menyertakan doa kepada Allah dalam setiap usaha yang kita lakukan. Karena usaha dan doa harus saling menyertai satu sama lain.
Suatu usaha yang kita lakukan tanpa doa sama artinya dengan perilaku orang yang sombong. Sedangkan seseorang yang tidak mau berusaha dan hanya berdoa maka ia termasuk orang yang malas. Dan sesungguhnya Allâh Swt sangat dekat dengan kita, jika kita terus mendekati-Nya.
Allâh Swt berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya :
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Qs.Al-Baqarah:186)
Makna ayat di atas bahwa Allâh Swt sangat dekat dengan kita, hanya saja kita sendiri yang jarang meminta kepada-Nya. Kita terlalu percaya kepada kemampuan diri kita sendiri, maka hal itu yang menjadikan kita lupa kepada Allâh Swt.
Jika sikap kita tetap demikian dalam segala aspek kita lupa memperhitungkan Allâh Swt maka tidak salah jika hidayah tersebut semakin menjauh dari kita. Tapi tidak ada kata terlambat, Allâh Swt masih menunggu kedatangan kita. Pintu hidayah masih terbuka dan akan diberikan kepada siapa saja, asal orang tersebut mengakui-Nya sebagai Tuhan dan meminta petunjuk kepada-Nya.
Hidayah adalah sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga barangsiapa yang dimudahkan oleh Allâh Swt untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.
Allâh Swt berfirman:
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Artinya :
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Qs. Al-Qashash : 56)
Jadi pintu hidayah itu menjadi hak mutlak Allâh Swt, sebagai hambanya kita hanya bisa berusaha dan tawakal kepada-Nya. Agar mendapatkan hidayah. Rasulullah Saw mengajarkan kepada kita sehabis shalat untuk berdo’a :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Artinya:
“Ya Allah,aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri(dari segala keburukan) dan kekayaan hati (selalu merasa cukup dengan pemberian-Mu).”(HR. Muslim No. 2721)
Marilah kita cari dan jaga petunjuk tersebut sampai akhir hayat. Semoga Allâh Swt menjaga diri kita dari segala keburukan dan diberikan kekayaan hati Yang selalu merasa cukup atas pemberian-Nya.
Semoga bermanfaat.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News