Memilih Hewan Terbaik untuk Kurban

Dalam hadis Nabi Saw ditegaskan bahwa berkurban hendaklah dengan hewan kurban terbaik.

“Dari ‘Aisyah atau dari Abu Hurairah (diriwayatkan) bahwasanya Rasulullah saw ketika akan berkurban beliau membeli dua kambing yang besar, gemuk, bertanduk, putih namun ada warna hitamnya.“ (HR Ibnu Majah dan al-Baihaqi).

Boleh berkurban lebih dari satu selama tidak dengan tujuan ‘bangga’ (al-mubahah). Tidak ada batasan jumlah kurban.

Walaupun satu kurban, cukup untuk kurban satu keluarga. Pahalanya, akan dibagikan untuk semua anggota keluarga yang hidup dan yang sudah wafat. Nabi berkurban dengan dua domba.

Dari Abu Ayyub al–Anshari, ia berkata:

“Dahulu di masa Nabi saw, seorang lelaki berqurban dengan satu kambing yang disembelih untuk dirinya dan keluarganya. Mereka makan sembelihan tersebut dan memberi makan orang lain.

Kemudian setelah itu orang-orang mulai berbangga-bangga (dengan banyaknya hewan kurban) sebagaimana engkau lihat” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Unta, Sapi, atau Kambing?

Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Fuad Zein dalam Pengajian Tarjih menjelaskan tentang kurban terbaik di antara unta, sapi, dan kambing.

Fuad menerangkan, jika mengacu kepada pendapat Hanafiyah, Syafi’iyah, Hanabilah, Ibnu Hazm, maka berkurban dengan satu unta lebih baik dari berkurban dengan satu sapi.

Berkurban dengan satu sapi lebih baik daripada berkurban dengan satu domba. Satu domba lebih baik dari satu per tujuh sapi.

Sementara itu, pendapat Imam Maliki yaitu yang terbaik adalah kambing, kemudian sapi, kemudian unta.

Berdasarkan hadis Anas bin Malik, Nabi Saw selalu memilih yang paling afdhal. Hal ini dilandasi oleh kebanyakan kurbannya Rasulullah saw adalah dengan kambing/domba.

”Rasulullah saw berkurban dengan dua domba, dan saya berkurban dengan dua domba” (HR. Al-Bukhari).

Dengan mencermati pendapat ulama di atas menunjukkan bahwa urutan yang paling afdhal (utama) dalam berkurban masih diperselisihkan.

Namun demikian, ujar Fuad, pendapat yang mengatakan bahwa unta lebih utama jika mampu, lalu urutan kedua sapi, dan urutan ketiga kambing.

Pandangan Fuad ini didasarkan pada tiga alasan:

Pertama, urutan binatang kurban dalam hadis Nabi saw tentang keutamaan lebih awal mendatangi salat Jumat dimulai dengan unta, lalu sapi, kemudian kambing.

“Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw bersabda, barang siapa mandi pada hari Jumat, kemudian pergi (salat Jumat) pada saat pertama maka seakan-akan ia berkurban unta, barang siapa pergi pada saat kedua maka seakan-akan ia berkurban seekor sapi, barang siapa pergi pada saat ketiga maka seakan-akan ia berkurban seekor kambing…” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Kedua, binatang unta lebih besar, lebih mahal dan lebih banyak dagingnya sehingga lebih bermanfaat buat kaum muslimin.

Ketiga, ada pun kondisi Rasulullah saw berkurban dengan kambing/domba, untuk meringankan umatnya karena tidak semua orang mempunyai unta, tetapi banyak manusia memiliki kambing. (*)

(Artikel ini juga dimuat di muhammadiyah.or.id)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini