Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan pentingnya partisipasi semua pihak untuk mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.
Semangat itu diwujudkan lewat kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dalam implementasi program prioritas seperti Penguatan Pendidikan Karakter, Revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Revitalisasi Satuan Pendidikan, Pembelajaran Mendalam (PM), serta Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA).
Sejak Juni 2025, Kemendikdasmen telah menggandeng sejumlah mitra. Di antaranya Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, MPKI, MNPK, Majelis Dikdasmen dan PNF, Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara, INOVASI, Kompas Gramedia, The SMERU Research Institute, UNESCO, UNICEF, Universitas Negeri Malang, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan berbagai perguruan tinggi serta yayasan pendidikan lain.
Mitra pendidikan tersebut sepakat untuk bersinergi menyelaraskan program. Hasilnya sudah mulai tampak. Di semester kedua ini, bimbingan teknis (bimtek) terkait penguatan karakter, PM, koding, dan KA mulai dilaksanakan di beberapa sekolah sasaran, termasuk di Jawa Tengah.
Direktur Jenderal PAUD Dasmen Gogot Suharwoto menjelaskan bahwa semua mitra diberi kesempatan mengusulkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) sesuai program prioritas.
“Usulan yang masuk akan ditindaklanjuti berdasarkan kesiapan masing-masing. Ditjen PAUD Dasmen juga memastikan mitra yang belum terfasilitasi bulan ini, akan dijadwalkan pada kegiatan bimtek berikutnya,” ujarnya.
Lebih jauh, program PM dan KA/koding ini menargetkan 45 ribu sekolah di seluruh Indonesia, terutama penerima BOS Kinerja dan BOS Reguler dengan jumlah siswa besar. Program ini bersifat berkelanjutan dan mulai diterapkan sejak 2025.
Agustus ini, Ditjen PAUD Dasmen juga akan mengundang kembali 70 lembaga mitra pada tahap kedua untuk menyusun tindak lanjut bimtek.
“Kemendikdasmen selalu terbuka terhadap partisipasi semua pemangku kepentingan pendidikan. Gotong royong inilah yang akan membawa kita pada terwujudnya Pendidikan Bermutu untuk Semua,” tandas Gogot.
Muhammadiyah berperan sebagai mitra strategis Kemendikdasmen dalam bidang pendidikan. Muhammadiyah, melalui amal usahanya di bidang pendidikan, telah berkontribusi dalam menyediakan akses pendidikan yang lebih luas, terutama di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan, serta dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Kerja sama antara Kemendikdasme dan Muhammadiyah adalah contoh sinergi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut untuk menciptakan SDM unggul yang mampu membangun masa depan Indonesia,” pungkasnya (*/tim)
