Meskipun nilai atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) penting bagi mahasiswa dalam bidang akademik, namun yang tidak kalah penting adalah karakter.
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman di hadapan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam agenda Orientasi Studi Dasar Islam, Kamis (14/9/2023)
Menurut Agus, karakter berperan besar daripada IPK. Akan tetapi itu juga harus didampingi dengan keterampilan atau kemampuan komunikasi, interaksi sosial, kerja sama, kejujuran dan integritas.
“Kalau orang hanya mengandalkan IPK, itu hanya nomor kesekian. Yang dibutuhkan di tempat kerja itu ternyata karakter moral, karakter Anda berkomunikasi dengan baik, bisa berinteraksi dengan teman sejawat, bisa bekerja sama, dipercaya, dan jujur. Maka kalau hanya lulus mengandalkan IPK, dia tidak akan sukses di tempat kerjanya nanti,” ujarnya.
Menurutnya, lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) memiliki kekhasan dibanding dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya.
Dalam pengamatan Agus, setidaknya ada tiga kekhasan karakter, yaitu unggul moral spiritual, intelektual, dan peran sosial.
Oleh karena itu, menurutnya, mahasiswa sangat beruntung dapat menempuh pendidikan di UMY, karena UMY tidak hanya membekali mahasiswanya dengan ilmu akademik. Namun, juga memberikan bekal ilmu agama dan ilmu kehidupan serta karakter kehidupan yang baik.
Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan AIK, Faris Al-Fadhat sependapat dengan . Agus Taufiqurrahman. Kata dia, dalam kehidupan, karakter menjadi hal yang sangat penting selain kemampuan akademik .
Dia mencontohkan, bahwa dalam kehidupan akan selalu ada dua timbangan dalam. Timbangan pertama dilihat dari kemampuan kita, salah satunya adalah kemampuan akademik.
Semua aspek akademik akan dilihat. Tetapi ada satu aspek timbangan yang akan menentukan timbangan pertama tersebut. Timbangan ini tidak bisa dilihat oleh seberkas dokumen.
“Timbangan ini hanya bisa dilihat dari awareness Anda, compassion anda, kasih sayang kepada sesama, suka menolong atau tidak, sopan santun atau tidak, bisa memimpin atau tidak. Dan inilah yang disebut karakter. Mudah-mudahan OSDI ini akan menghantarkan mahasiswa menjadi predikat sarjana muslim berakhlak mulia,” tandasnya. (*/ded)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News