Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatullah menyampaikan wasiat KH Ahmad Dahlan dalam Capacity Building bertajuk “Sinergi dan Transformasi Pimpinan Dalam Membumikan Islam Berkemajuan”.
Kegiatan yang diadakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sidoarjo itu digelar di Aula KH Mas Mansyur lantai 7 Kampus Umsida 1, Ahad (24/9/2023).
“Mari kita dengungkan pesan KH Ahmad Dahlan sebelum meninggal jadi ini adalah wasiat,” ajaknya.
Berikut pesan KH Ahmad Dahlan:
“Mengingat keadaan tubuhku kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku, kita semua adalah anak-anak Ahmad Dahlan anak ideologis meskipun bukan biologis. Sedangkan aku tidak memiliki harta benda aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian. Karena itu aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan, agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati, agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.”
Dengan wasiat itu Hidayatullah ingin menyampaikan agar seluruh hadirin ikut memajukan Muhammadiyah di Kabupaten Sidoarjo hingga seterusnya.
“Mari kita refleksi untuk cabang kita masing-masing sekaligus kita proyeksi untuk 5 tahun ke depan bagaimana potret cabang Muhammadiyah kita di masing-masing kecamatan. Pastikan setiap cabang mengalami perkembangan terus-menerus baik sisi Persyarikatan maupun amal usahanya,” kata Rektor Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Perkembangan yang diharapkan adalah jika saat ini masih ada cabang yang belum terbentuk ranting di desa-desanya maka harus diproyeksikan agar seluruh desa di cabang merupakan ranting dari Muhammadiyah.
Jika cabang ada yang belum memiliki amal usaha maka wajib dipastikan 5 tahun ke depan setiap cabang harus memiliki amal usaha.
Lalu, perkembangan apa yang bisa dikerjakan Cabang Muhammadiyah yang sudah memiliki semuanya?
Hidayatullah lalu menjabarkan proyeksi 5 tahun ke depan amal usaha yang dimiliki tiap cabang harus ltumbuh berkembang tidak boleh berhenti.
“Kalau itu bisa kita wujudkan, maka insya Allah kita akan betul-betul menjadi anak-anak KH Ahmad Dahlan yang bisa menjalankan wasiat ini,” terangnya.
Hidayatullah juga berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan di masing-masing cabang dan dimodifikasi sesuai kebutuhan cabang. Karena kegiatan ini juga telah dilaksanakan oleh seluruh PDM.
“Lakukan kegiatan yang sama ini untuk menyamakan visi dan irama kita di Muhammadiyah jika irama kita sesuai maka Muhammadiyah akan lebih baik lagi.
Kata dia, aalam rangka mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya melalui kegiatan yang kita selenggarakan. Supaya gerakan kita betul-betul berjalan dengan baik maka kita ini diingatkan oleh Allah untuk berada pada barisan
“Yang sangat kokoh sesuai Surat As shaff ayat 4,” cetus pria berpenampilan kalem ini.
Kutipan Surat As Shaff ayat 4 itu berbunyi “Innallāha yuḥibbullażīna yuqātilụna fī sabīlihī ṣaffang ka`annahum bun-yānum marṣụṣ”.
Yang memiliki arti “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.
Untuk membuat barisan yang kokoh tentu harus menyetarakan kekuatan. Sehingga Cabang Muhammadiyah yang sudah kuat harus memberikan dukungan penuh kepada Cabang lain, begitu juga di tingkat Ranting Muhammadiyah.
“Mukmin itu harus menjadi penolong bagi Mukmin yang lain. Ini harus kita bangun kalau kita ingin berada pada barisan yang kuat untuk membangun bangunan yang kokoh,” tegasnya.
Ada 5K yang harus kita wujudkan untuk membuat barisan yang rapi dan kokoh.
Pertama, Kompak. Artinya seluruh Muhammadiyah ditingkat Daerah, Cabang Maupun Ranting harus kompak dan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri.
Kedua Kuat, Allah lebih mencintai Mukmin yang kuat dibanding Mukmin yang lemah,
Ketiga Kontribusi. “Masing-masing dari kita harus memberikan kontribusi yang terbaik, tidak ada artinya kita hebat sendiri kalau kita tidak berikan kehebatan kita untuk yang lain,” ungkapnya
Keempat Konsistensi. Setelah banyak usulan program yang diajukan pada kegiatan Muscab maupun Musran, usulan itu seharusnya dilanjutkan menjadi sebuah program inovasi untuk kemajuan Muhammadiyah dan dilaksanakan secara konsisten.
Kelima Komitmen. Apa yang dilakukan bersama-sama ini harus betul-betul bisa dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun akhirat
“5K ini yang sering saya dengungkan di Umsida ini dalam rangka untuk mewujudkan bagaimana Umsida ini bukan sekedar menjadi kampus semata, tapi kampus yang mempunyai keunggulan. Sebagaimana Islam yang berkemajuan adalah Islam yang senantiasa melahirkan kebaikan,” pungkasnya. (rani syahda/ded)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News