*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“The main target of successful people is to make their parents happy in the future.”
(Target utama orang-orang sukses adalah membahagiakan orang tua mereka di masa depan)
Allah telah menetapkan kewajiban seorang anak berbakti kepada orang tua demikian besar. Dalam Alquran bahkan kewajiban berbakti kepada Allah dan kepada orang tua diletakkan dalam satu ayat dan satu nafas.
Seolah-olah Allah hendak menyatakan bahwa berbakti kepada orang tua adalah tanda utama seseorang berbakti kepada Allah.
Tidak ada artinya berbuat banyak kebaikan tetapi durhaka kepada orang tua, sebagaimana dalam firman-Nya:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا. وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra’:23-24)
Marilah kita perhatikan firman Allah tersebut. Setelah memerintahkan kita agar beribadah hanya kepada-Nya, langsung disambung dengan kalimat agar berbuat yang sebaik-baiknya (Ihsan) kepada orang tua.
Untuk mengukur tingkat ihsan kita kepada orang tua, maka berbuat ihsan itu mari kita lakukan dengan dua tanda:
Pertama, ihsan dengan cara kita memberi yang beliau inginkan sebelum beliau meminta.
Kedua, ihsan dengan cara memberi lebih dari yang diinginkan.
Dengan dua cara itu orang tua kita akan merasa kita perhatikan.
Percayalah, jika kita berbakti kepada orang tua kita, maka nanti anak-anak kita akan berbakti kepada kita.
Sebaliknya, jika kita durhaka kepada orang tua maka nanti kita akan merasakan betapa sakitnya jika anak kita durhaka kepada kita.
Jika kita mengasingkan orang tua ke panti jompo, jangan kaget jika nanti ketika kita tua anak-anak kita juga mungkin akan mengasingkan kita ke panti jompo. Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:
بِرُّوْا آبَاءَكُمْ تَبِرَّكُمْ أَبْنَاؤُكُمْ وَ عِفُّوْا تَعِفَّ نِسَاؤُكُمْ.
رواه الطبراني بإسناد حسن
“Berbaktilah kepada ibu-bapakmu maka anakmu akan berbakti kepadamu. Jagalah kehormatan dirimu maka istri-istrimu pun akan menjaga kehormatan dirinya”. (Riwayat Ath-Thabrānī dengan isnād yang ḥasan).
Tidak ada pemberian dari anak kepada orang tua yang paling berharga melebihi rasa baktinya kepada mereka. Dan tidak ada luka yang lebih pedih melebihi sikap durhaka anak kepada orang tua.
Oleh karena itu, jika ingin anak kita kelak berbakti kepada kita, maka menurut Nabi Muhammad Saw, jalan yang paling pendek menuju ke sana adalah dengan berbakti kepada orang tua kita.
Jika sekarang anak kita tidak patuh atau kurang hormat kepada kita, marilah kita introspeksi diri, jangan-jangan perlakuan kita kepada orang tua kurang baik atau mengecewakan hati mereka. Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News