*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Allah Ta’ala berfirman
“Dan berendah dirilah kamu terhadap orang- orang yang beriman.” (QS. Al Hijr: 88)
Dalam ayat lain Allah Ta’ala juga berfirman
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159)
Penjelasan ayat yang pertama yang dimaksud dengan “berendah diri” yaitu memunculkan perilaku dalam diri berupa kelemahlembutan dan bersikap tawadu yang dijelaskan oleh Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi.
Kemudian di ayat yang kedua maknanya selaras dengan yang pertama artinya mencakup umum tidak semata-mata hanya mewajibkan bersikap lemah lembut dalam bertutur kata saja namun dalam berperilaku juga.
Termasuk di dalam medan dakwah yang notabene-nya mengajak manusia kepada kalimat tauhid maka di sinilah sangat diperlukan cara jitu dalam menaklukkannya, yaitu dengan landasan kelemahlembutan dalam menyerunya.
Dengan ditunjuknya akhlak mulia maka mereka akan semakin tertarik dan ingin menyelami Islam lebih dalam lagi.
Maka sudah menjadi tuntutan untuk umatnya nabi yang mulia Muhammad shallahu alaihi wassalam untuk meniru di dalam segala gerak-gerik, karena tepat pada diri Rasulullah terdapat akhlak yang sangat agung dan memiliki sifat penyayang.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, yang berat memikirkan penderitaanmu, sangat menginginkan kamu (beriman dan selamat), amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (QS. At-Taubah : 128)
Selain dari pada itu Nabi kita yang mulia Muhammad shallahu alaihi wassalam menganjurkan dan memerintahkan kepada umatnya agar berperilaku lemah lembut dan penyayang.
Dalam sabdanya yang mulia.
Hadis yang diriwayatkan oleh istrinya tercinta Aisyah radhiyallahu anha:
“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan”
Kemudian dalam hadis yang lain juga yang diriwayatkan Jabir bin Abdullah bahwa Nabi bersabda:
“Barang siapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan.”
Selain itu juga bagi mereka yang berusaha memaksakan dirinya untuk bisa berakhlak mulia maka akan diberatkan timbangannya karna yang paling berat timbangannya pada hari kiamat kelak adalah husnul khuluq, yaitu akhlak yang mulia.
Beliau bersabda ;
“Tidak ada sesuatu apa pun yang paling berat di dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat nanti daripada akhlak yang mulia.”
Perlu diperhatikan juga bahwa Allah Ta’ala sangat benci kepada mereka yang dari mulut-mulutnya keluar perkataan- perkataan dan perbuatan buruk.
Masih dalam sabda beliau:
“Sesungguhnya Allah sungguh membenci orang yang berkata kotor lagi jahat.”
Insya Allah, Allah senantiasa mencurahkan rahmat-Nya untuk setiap hamba-Nya dan semoga Allah jadikan kita sebagai insan yang memiliki sifat mulia yaitu bersikap lemah lembut dalam perkataan maupun perbuatan. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News