Majelis Tabligh (MT) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim bakal menggelar Creative Writing Workshop for Mubaligh Muhammadiyah (CWFMM).
Kegiatan tersebut akan berlangsung di Hotel Kapal Garden, Malang pada 2-3 Desember 2023 mendatang.
Ketua PWM Jatim Dr. dr. Sukadiono MM dan Wakil Ketua PWM Jatim Prof. Dr. Nazaruddin Malik dijadwalkan menghadiri acara tersebut.
Azis Maulana Akhsan, ketua panitia acara, menjelaskan, CWFMM bakal diikuti 54 mubaligh Muhammadiyah se-Jatim.
Mereka terdaftar dari utusan MT Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jatim, MT PWM Jatim, dan undangan khusus
“Khusus peserta utusan MT PDM dilengkapi surat rekomendasi serta mengirim artikel ke panitia. Panjang tulisan minimal 500 kata,” ujar Aziz.
Azis lalu menjelaskan ada tiga pembicara yang memberi materi CWFMM. Pertama, Dr. Slamet Muliono Redjosari. Berprofesi sebagai dosen UIN Surabaya dan juga wakil ketua MT PWM Jatim.
Pria yang karib disapa Ki PA ini, dikenal penulis produktif dan menjabat pemimpin redaksi majelistabligh.id, official website Majelis Tabligh PWM Jatim.
Pembicara kedua adalah Agus Wahyudi. Jurnalis senior yang pernah menjabat pemimpin redaksi harian Radar Surabaya, tahun 2011. Yudi kini aktif perusahaan riset bisnis dan melakukan penelusuran masalah sejarah dan kebudayaan.
Satu lagi, Artika Farmita. Dia jurnalis Tempo dan pegiat cek fakta dan keamanan digital. Perempuan yang telah malang melindang di menjadi jurnalis di media ternama ini, sekarang menjabat Divisi Internet Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya.
“Creative writing ini dianggap penting untuk dakwah, terutama para mubaligh. Karena Kemampuan untuk mengekspresikan gagasan, nilai-nilai, dan ajaran agama melalui kata-kata yang menyentuh dan memikat adalah hal yang sangat dibutuhkan,” papar Aziz.
Menurut Azis, dengan memiliki keterampilan menulis kreatif akan mempermudah para mubaligh menuliskan pesan-pesan agama dengan cara yang persuasif dan menggetarkan jiwa.
“Hal ini tentu dapat lebih mudah mempengaruhi hati dan pikiran jamaahnya dalam berdakwah,” tutur Azis.
Azis menambahkan, para mubaligh juga diharapkan mampu menghasilkan karya tulisan berupa buku dan disebarkan secara luas dalam bentuk digital maupun cetak setelah mengikuti pelatihan ini. (ded)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News