Musibah: Ujian Kehidupan, Hikmah yang Tak Terduga
foto: zhl.org
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Musibah adalah sesuatu yang akrab dalam kehidupan manusia. Tidak ada seorang pun yang luput dari musibah, baik besar maupun kecil.

Namun, penting untuk diingat bahwa musibah merupakan bagian dari ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Ini adalah salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua, tanpa terkecuali.

Ujian dari musibah bisa menimpa siapa saja, bahkan orang yang bertakwa. Semakin tinggi derajat keimanan seseorang, semakin berat ujian yang Allah berikan. Ujian ini menjadi tolok ukur ketabahan dan kesabaran seorang hamba dalam menjalani kehidupannya.

Di tengah musibah yang terus terjadi, baik dalam skala pribadi maupun nasional, hikmah seringkali tersembunyi di balik setiap cobaan tersebut. Namun, hanya sedikit yang mampu mengambil hikmah dari musibah yang menimpa.

Ujian yang seharusnya memperkuat iman justru kadang menjadi alasan bagi sebagian orang untuk menjauh dari Allah, menambah dosa, dan membuat kita lupa untuk bersyukur.

Padahal, musibah adalah sarana untuk menguji ketakwaan kita di hadapan Allah, seperti tertulis dalam firman-Nya:

“Dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Musibah bukanlah semata-mata bencana, melainkan bagian dari skenario Allah untuk memberikan kita kesempatan memperbaiki diri. Berikut ini beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari setiap musibah:

1. Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Musibah yang menimpa kita dapat menjadi jalan untuk menghapus dosa-dosa kita. Allah Ta’ala berfirman:

“Apa saja musibah yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syura: 30)

Sabda Nabi Muhammad SAW juga menguatkan hal ini:

“Tidak ada penyakit, kesedihan, atau bahaya yang menimpa seorang mukmin hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan mengampuni kesalahannya dengan semua itu.”
(HR. Bukhari)

Melalui musibah, dosa-dosa kecil kita bisa terhapus, dan bagi yang bersabar, Allah akan mengangkat derajatnya di hadapan-Nya.

2. Mendapat Pahala di Akhirat

Ujian yang kita hadapi di dunia bisa menjadi tabungan pahala di akhirat. Kesabaran dalam menghadapi cobaan akan diganjar dengan kebahagiaan yang abadi di akhirat.

Hal ini mengajarkan kita untuk melihat ujian bukan sebagai hukuman, melainkan sebagai peluang untuk mendapatkan pahala.

3. Menilai Seberapa Kuat Kesabaran Kita

Ujian hidup adalah ukuran ketabahan kita. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Barang siapa yang ridha, maka ia akan mendapat ridha Allah, dan barang siapa yang tidak ridha, maka ia akan mendapatkan murka-Nya.”

Dengan bersabar, kita bisa mencapai rida Allah, yang merupakan anugerah tertinggi bagi setiap mukmin.

4. Memperkuat Tauhid dan Ketergantungan pada Allah

Musibah seringkali memurnikan tauhid seseorang. Dalam kondisi tertekan, kita akan lebih sering mengingat Allah dan lebih banyak berdoa serta bertawakal hanya kepada-Nya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

“Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, ia banyak berdoa.” (QS. Fushilat: 51)

Musibah membuat kita sadar bahwa tidak ada yang bisa memberikan pertolongan selain Allah. Hal ini memperkuat hubungan spiritual kita dengan-Nya.

5. Mengikis Kesombongan dan Melahirkan Keikhlasan

Cobaan dan musibah seringkali mengikis rasa sombong dan ujub dalam diri manusia. Ketika seseorang berada dalam kesulitan, ia akan menyadari betapa lemah dirinya tanpa pertolongan Allah.

Dengan begitu, musibah dapat membuat seseorang lebih rendah hati dan lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan.

6. Sebuah Tanda Kebaikan dari Allah

Musibah yang menimpa seorang mukmin adalah tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan baginya.

Dalam hadis disebutkan bahwa apabila seorang hamba ditimpa penyakit atau cobaan, dan ia bersabar, maka Allah akan tetap mencatat pahala dari amalan ibadah yang biasa ia lakukan ketika sehat atau dalam keadaan baik.

7. Mengingatkan Akan Nikmat yang Telah Allah Berikan

Musibah yang datang juga menjadi pengingat bagi kita bahwa selama ini kita hidup dalam lautan nikmat Allah yang kadang terlupakan.

Saat nikmat tersebut diambil sejenak, barulah kita tersadar betapa berharganya anugerah yang telah Allah berikan.

Musibah tidak selalu bermakna negatif, melainkan sebuah ujian yang bisa membawa kita lebih dekat kepada Allah jika kita mampu bersikap sabar dan ikhlas. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kebaikan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesulitan, ia bersabar, dan itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

Dengan menghadapi setiap ujian hidup dengan hati yang lapang, sabar, dan tawakal, kita akan menemukan bahwa di balik setiap musibah, ada hikmah besar yang membawa kita pada keridhaan Allah.

Semoga kita semua bisa menjadi hamba yang senantiasa sabar dalam menghadapi segala ujian yang Allah berikan, serta mampu mengambil hikmah dari setiap cobaan yang datang. Aamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini