*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Jumat mubarak,
“Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (HR. Al-Bukhari)
Lisan adalah salah satu nikmat Allah yang perlu dijaga dengan baik. Apa yang keluar dari mulut kita mencerminkan siapa diri kita sebenarnya.
Tidak heran jika banyak ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah saw menekankan pentingnya menjaga ucapan.
Berikut beberapa ayat Al-Qur’an yang menuntun kita untuk menggunakan lisan dengan bijak:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)
“Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu kepadamu.” (QS. Fushshilat: 22)
“Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.” (QS. An-Nisaa’: 114)
Mulutmu adalah Harimaumu
Baik firman Allah, hadits Rasulullah saw, maupun pepatah Melayu mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam berbicara.
Kata-kata yang tidak terkendali—berupa kebohongan, fitnah, ghibah, atau hinaan—dapat menyakiti orang lain dan membawa konsekuensi buruk, baik di dunia maupun di akhirat.
Apakah ucapan kita mengandung kebohongan atau kesaksian palsu?
Apakah itu termasuk fitnah, gosip, atau penghinaan?
Apakah kata-kata tersebut dapat melukai perasaan orang lain?
Setiap ucapan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Maka, mari belajar untuk lebih bijak berbicara agar lisan kita menjadi sumber kebaikan, bukan kehancuran.
Doa Agar Dijaga Lisannya
“Ya Allah, Yang Maha Suci, rahmatilah kami agar mampu menjaga lisan dari ucapan yang kotor, kasar, arogan, atau menyakitkan hati orang lain. Bimbing kami agar setiap kata yang terucap membawa kebaikan, kedamaian, dan kemuliaan. Aamiin.” (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
