Sebagai tindak lanjut program prioritas, Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPM PP), Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (MPM PWM Jatim) resmi mengukuhkan Pengurus Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) dan Asosiasi Purna Migran Muhammadiyah di Kabupaten Malang. Acara tersebut berlangsung pada Sabtu (11/1/2025) di Meeting Room MUTU Edutel SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Pengukuhan ini melanjutkan agenda serupa di PDM Kabupaten Blitar (23 Mei 2024) dan wilayah Tapal Kuda (21 Desember 2024). Acara ini dihadiri oleh Drs. Abdul Rouf, Wakil Ketua PDM Kabupaten Malang; Ketua MPM PDM Kabupaten Malang; serta para pengurus baru JATAM dan Asosiasi Purna Migran Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Abdul Rouf menyoroti potensi besar sektor pertanian di Kabupaten Malang yang menghadapi tantangan regenerasi, adopsi teknologi, dan dominasi oligarki di sektor pangan. Ia berharap momentum pengukuhan ini dapat menjadi langkah awal untuk jihad mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.
Ketua MPM PWM Jawa Timur Lutfi J. Kurniawan menyampaikan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat sudah menjadi bagian dari pondasi gerakan Muhammadiyah sejak awal berdiri.
Pada abad kedua ini, MPM berfokus pada isu strategis seperti keberlanjutan pemberdayaan adaptif, pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang berdampak langsung, serta penanganan isu lingkungan dan kebencanaan.
Pembentukan kelembagaan seperti JATAM, Jamaah Nelayan Muhammadiyah (JALAMU), dan Asosiasi Purna Migran Muhammadiyah di seluruh PDM se-Jawa Timur menjadi prioritas untuk memperkuat gerakan ini.
Berbeda dengan kegiatan pengukuhan di Blitar yang diisi pelatihan pembuatan pupuk organik dan di Tapal Kuda dengan pelatihan olahan hasil laut, acara di Malang menghadirkan sesi berbagi pengalaman bertema “Problematika Pekerja Migran di Kabupaten Malang.
”Miftahul Husna dari Dinas Sosial Kabupaten Malang memaparkan data, faktor penyebab migrasi, risiko, serta langkah penanggulangan pekerja migran.
Hutri Agustino, Ketua Divisi Pertanian, Nelayan, dan Pekerja Migran MPM PWM Jatim, menegaskan, pengukuhan ini bukan sekadar seremonial. Wilayah Kabupaten Malang yang dikenal dengan potensi pertanian, kopi, dan laut, sekaligus menjadi salah satu penyuplai pekerja migran, membutuhkan pendekatan berbasis pemberdayaan tematik dan kearifan lokal untuk mengatasi tantangan migrasi dan memaksimalkan potensi wilayah.
MPM PWM Jawa Timur berkomitmen membangun sinergi dengan berbagai pihak untuk menjawab tantangan di sektor pertanian, kelautan, dan migrasi, guna menciptakan masyarakat yang lebih berdaya dan mandiri. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News