MDMC Tingkatkan Kapasitas Tenaga Kesehatan dalam Penanganan Krisis Bencana
MDMC PP Muhammadiyah menyelenggarakan Bimbingan Teknis untuk meningkatkan kapasitas Tenaga Kesehatan Bencana PTMA.
UM Surabaya

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah, melalui Lembaga Resiliensi Bencana (LRB), menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) selama tiga hari untuk memperkuat kemampuan tenaga kesehatan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) serta Rumah Sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (RSMA) dalam menghadapi krisis kesehatan akibat bencana.

Kompleksitas penanganan darurat medis yang terus meningkat mendorong Muhammadiyah untuk memajukan manajemen krisis kesehatan nasional. Upaya tersebut melalui kerja sama antara MDMC, PTMA, MPKU PP Muhammadiyah, serta instansi pemerintah seperti Pusat Krisis Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah.

Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang sistem koordinasi tanggap darurat dan pengembangan layanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi tenaga kesehatan Muhammadiyah dalam mengelola krisis kesehatan secara efektif, baik melalui teori maupun simulasi praktik. Selain membahas konsep dasar dan pelaksanaan Komando Penanganan Darurat Bencana, pelatihan juga mengajarkan strategi pengelolaan komunitas pra-rumah sakit dan intra-rumah sakit, yang mencakup simulasi bencana sebagai sarana pelatihan praktis.

Hari pertama kegiatan diawali dengan perkenalan, safety briefing, pre-test, dan kontrak belajar. Dalam sambutannya, Ketua MPKU PP Muhammadiyah, Dr. Agus Samsudin, M.M., menekankan pentingnya pelatihan ini, terutama dalam memadukan teori dan simulasi.

“Kesiapan rumah sakit menghadapi bencana sangat bergantung pada latihan yang terstruktur dan terencan,” jelasnya.

Senada dengan itu, Ketua MDMC, Budi Setiawan, ST, menegaskan bahwa fokus pada resiliensi, bukan sekadar penanggulangan bencana, mencerminkan upaya keberlanjutan melalui program yang terukur dan dapat dievaluasi.

Materi pada hari pertama disampaikan oleh empat pemateri berpengalaman. Dr. Sumanjaya, SKM., MM., MFP., C.F.A, dari Pusat Krisis Kemenkes RI, membahas kebijakan nasional dalam penanggulangan krisis kesehatan.

Selanjutnya Budi Setiawan, ST menyampaikan materi tentang Fikih Kebencanaan, sementara Dr. Tri Anang Yulianto, Sp.EM, KDM, menjelaskan triase dan manajemen korban massal.

Materi terkait dampak krisis kesehatan di Indonesia disampaikan oleh Budi Santoso, S.Psi., M.K.M., sedangkan Dr. Al Afik, M.Kep., mengulas standar tim medis tanggap bencana.

Metode penyampaian materi yang interaktif, seperti diskusi kelompok dan kuis, memastikan peserta aktif dalam proses pembelajaran.

Diharapkan melalui pelatihan ini, tenaga kesehatan Muhammadiyah dapat mengimplementasikan manajemen krisis kesehatan dengan lebih efektif, guna menghadapi dampak bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini