Dalam Al-Qur’an, Allah Wa Ta’ala menegaskan bahwa air hujan diturunkan dengan ukuran (takarannya) yang tepat, tidak lebih dan tidak kurang. Ini menunjukkan kesempurnaan ilmu dan kekuasaan Allah Wa Ta’ala dalam mengatur alam semesta.
Hujan Diturunkan dengan ukuran/taksiran menurut Al Qur’an
Surah Az-Zukhruf (43:11)
“Dan Dialah yang menurunkan air dari langit dengan ukuran, lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati; seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dibangkitkan).”
‘bi qadar’ berarti: ukuran, takaran yang tepat, sesuai kebutuhan, dan tidak berlebihan dan tidak berkurang.
Surah Al-Mu’minun (23:18)
“Dan Kami turunkan air dari langit dengan ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami berkuasa menghilangkannya.”
Ayat ini menegaskan bahwa air hujan yang turun adalah hasil ketentuan Allah Wa Ta’ala yang terukur, termasuk: jumlahnya, waktunya, tempat turunnya, dan manfaatnya.
Surah Ar-Ra’d (13:17)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Wa Ta’ala menurunkan air dari langit lalu mengalirkannya sesuai ukurannya, meski tidak menyebut kata “bi qadar“.
Ini menunjukkan proses alam berjalan dalam sistem tertentu yang Allah Wa Ta’ala tetapkan.
Makna “Hujan Sesuai Takarannya”
a. Tersusun dalam sistem yang teratur
Air hujan tidak turun sembarangan, tetapi melalui: proses penguapan, kondensasi, awan, siklus air.
Semua ini sudah menjadi qadar (ketentuan) Allah Wa Ta’ala.
b. Cukup untuk kebutuhan makhluk
Takarannya mempertimbangkan: keberlangsungan hidup manusia, keberlangsungan tumbuhan, keseimbangan ekosistem.
c. Jika takaran berubah, akan terjadi bencana
Jika terlalu sedikit → kekeringan, krisis pangan.
Jika terlalu banyak → banjir, longsor.
Maka kata “bi qadar” mengandung hikmah bahwa keseimbangan alam adalah bentuk rahmat Allah Wa Ta’ala.
Hubungan Dengan Ilmu Sains Modern
Sains modern menunjukkan bahwa: jumlah total air di bumi konstan, siklus hidrologi berlangsung sangat teratur, curah hujan diatur oleh temperatur, tekanan, angin, dan gravitasi.
Ini sejalan dengan konsep Al-Qur’an bahwa Allah Wa Ta’ala menurunkan air dengan sistem yang sangat terukur. Jika terjadi banjir, berarti ada manusia yang merusak alam, sehingga siklusnya tidak berjalan.
Allahumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa ‘ala Aali Sayyidina Muhammad
In syaa Allah bermanfaat, silakan dishare untuk meraih pahala amal jariyah. (fimdalimunthe55@gmail.com)
