“If your heart is tired, don’t look for escape in humans. Stop for a moment, then tell everything to Allah. Because only He hears without judging.”
“(Kalau hatimu lelah, jangan cari pelarian pada manusia. Berhentilah sejenak, lalu ceritakan semuanya pada Allah. Karena hanya Dia yang mendengar tanpa menghakimi)”
Saat hati terasa lelah dan beban hidup terasa berat, lumrah jika kita mencari tempat bersandar. Namun, seringkali mengadu pada manusia justru berujung kecewa. Manusia memiliki keterbatasan, bisa salah paham, atau bahkan menghakimi keluh kesah kita.
Maka, berhentilah sejenak. Alih-alih mencari pelarian pada sesama, ambil waktu untuk menyendiri bersama Allah SWT. Ceritakan segalanya dalam doa dan sujud. Tumpahkan semua resahmu, sebab hanya Dia yang memahami hatimu sepenuhnya. Allah mendengar setiap bisikan tanpa pernah menyalahkan, dan Dia adalah satu-satunya sumber ketenangan yang sejati. Allah SWT berfirman,
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ
Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Qs. Ar-Ra’d: 28)
Ayat ini menjelaskan bahwa ketenangan (tuma’ninah) sejati bagi seorang mukmin tidak terletak pada harta atau manusia, melainkan pada dzikrullah (mengingat Allah). Ketika hati dipenuhi kesadaran akan kebesaran Allah, bergantung pada-Nya, dan mengadukan urusan kepada-Nya, maka segala bentuk kegelisahan dan kelelahan hati akan sirna, digantikan oleh kedamaian.
Dalam hadis, Rasulullah Saw bersabda,
مَنْ أصَابَتْهُ فَاقَةٌ فَأنْزَلَهَا بالنَّاسِ لَمْ تُسَدَّ فَاقَتُهُ، وَمَنْ أنْزَلَهَا باللهِ ، فَيُوشِكُ اللهُ لَهُ بِرِزْقٍ عَاجِلٍ أَوْ آجِلٍ
Artinya:
“Barangsiapa ditimpa kesusahan (kefakiran dan kebutuhan), lalu ia mengadukannya kepada manusia, maka tidak akan tertutupi kesusahannya, dan barangsiapa yang mengadukannya kepada Allah, maka pasti Allah akan memberi rezeki kepadanya, cepat atau lambat.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, dan ini adalah lafaz At-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud, Shahihut Targhib: 838)
Hadis tersebut mengajarkan bahwa mengadukan kesusahan kepada manusia akan sia-sia, sedangkan mengadukannya kepada Allah akan mendatangkan jalan keluar dari-Nya.
Jadi, saat hati lelah, mengadu kepada manusia seringkali hanya menambah kekecewaan dan tidak menyelesaikan masalah. Jalan terbaik dan paling menenangkan adalah kembali kepada Allah.
Semoga bermanfaat.
