Saudaraku, sungguh Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Buktinya? Sampai pagi hari ini, kita masih diberi nikmat sehat, sehingga dapat menjalankan iman dan Islam. Karena itu, marilah di pagi yang cerah ini kita renungkan sejenak:
Seharusnya, bila usia bertambah, maka ibadah semakin bertambah pula, bukan dosa yang bertambah.
Fisik semakin menurun, maka nafsu duniawi pun semestinya ikut menurun, bukan iman yang ikut melemah.
Seandainya siksaan kubur diperlihatkan, niscaya hilanglah nafsu untuk berbuat dosa, maksiat, dan kecintaan berlebihan kepada dunia.
Seandainya nikmat kubur diperlihatkan, niscaya hilanglah rasa letih saat beribadah, dan ringanlah meninggalkan perkara yang haram.
Saudaraku, bertaubatlah dan perbaikilah diri.
Kemarin sudah tiada, besok belum tentu tiba, kita hanya memiliki satu hari: yaitu hari ini.
“Sungguh beruntung manusia, yang ketika napasnya berhenti, pahalanya tidak ikut berhenti.”
Yaa Allah, jadikanlah kami termasuk golongan yang demikian.
Landasan Al-Qur’an dan Hadis
1. Tentang tobat dan memperbaiki diri
Allah berfirman: “Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS. An-Nur [24]: 31)
2. Tentang kematian dan penyesalan
“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku dapat berbuat amal saleh yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu hanyalah perkataan yang dia ucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun [23]: 99-100)
3. Tentang amal yang tidak terputus setelah kematian
Rasulullah saw bersabda: “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim, no. 1631)
4. Tentang nikmat dan siksa kubur
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya kubur itu merupakan taman dari taman-taman surga, atau sebuah lubang dari lubang-lubang neraka.” (HR. Tirmidzi, no. 2460)
