Memulai tahun baru dengan perjalanan spiritual ke Tanah Suci adalah impian banyak orang. Nikmatnya umrah di awal tahun memberikan pengalaman istimewa bagi saya, terutama dengan cuaca yang bersahabat dan suasana ibadah yang lebih tenang.
Awal tahun di Arab Saudi menawarkan cuaca yang ideal untuk para jamaah. Tidak panas seperti musim panas dan tidak terlalu dingin seperti di penghujung tahun.
Suhu yang sejuk ini membuat aktivitas ibadah terasa lebih nyaman. Jamaah dapat melaksanakan berbagai ibadah, baik di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram, tanpa terganggu cuaca ekstrem.
Salah satu keistimewaan umrah di awal tahun adalah jumlah jamaah yang tidak terlalu padat. Situasi ini memberikan ruang yang lebih luas untuk beribadah dengan khusyuk.
Tidak perlu berdesakan untuk berdoa di Raudhah atau menyentuh Hajar Aswad, sehingga momen spiritual terasa lebih mendalam.
Awal tahun menjadi waktu yang tepat untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah umrah memberikan kesempatan untuk memulai tahun baru dengan penuh keberkahan dan harapan.
Jamaah diajak untuk memurnikan niat, memperbanyak doa, dan menyongsong kehidupan yang lebih baik di bawah rida-Nya.
Bersama rombongan Sutra Tour Hidayah Cabang Sidoarjo, perjalanan umrah menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Tour leader dan mutawif muda berpengalaman memberikan bimbingan penuh selama di Tanah Suci.
Pelayanan yang ramah dan profesional memastikan setiap jamaah dapat fokus pada ibadah tanpa harus memikirkan hal-hal teknis selama perjalanan.

Nasihat Kiai Najih
Salah satu momen istimewa dalam perjalanan ini adalah pertemuan tanpa rencana dengan Kiai Najih Ihsan, seorang kiai senior yang juga pengurus Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.
Kehadiran beliau menjadi berkah tersendiri. Kiai Najih, dengan senyum khasnya yang menenangkan, menyampaikan beberapa nasihat berharga yang menginspirasi kami untuk lebih mendalami makna ibadah umrah.
Nasihat-nasihat beliau terasa seperti pengingat lembut untuk menjadikan perjalanan spiritual ini sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT secara total. Beberapa nasihat yang sangat berarti yang saya ingat di antaranya:
1. Memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
Mengisi waktu dengan salat, berdoa, dan berzikir di kedua masjid suci ini memberikan pahala yang luar biasa.
2. Memperbanyak membaca Al-Qur’an.
Kata beliau, Tanah Suci adalah tempat terbaik untuk menambah kedekatan dengan Al-Qur’an. Suasana sakral membuat membaca ayat-ayat suci terasa lebih mendalam.
3. Menjaga niat yang tulus.
Kiai Najih mengingatkan pentingnya menjaga niat agar umrah dilakukan semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk tujuan duniawi.
Kiai Najih juga menekankan bahwa niat yang tulus adalah kunci utama untuk meraih keberkahan dari setiap ibadah yang dilakukan.
Menurutnya, ketika hati benar-benar ikhlas, semua aktivitas selama umrah, mulai dari thawaf, sa’i, hingga berdoa di depan Ka’bah, akan menjadi pengalaman spiritual yang mendalam dan menyentuh jiwa.
Beliau bahkan berbagi pengalaman pribadinya tentang betapa pentingnya momen-momen hening di Masjidil Haram untuk bermuhasabah, memohon ampunan, dan berkomunikasi langsung dengan Allah SWT tanpa perantara.
Nasihat-nasihat ini tidak hanya menjadi pengingat tetapi juga memberikan motivasi untuk memanfaatkan setiap detik di Tanah Suci dengan sebaik-baiknya.
Pertemuan singkat namun bermakna ini menambah keistimewaan perjalanan umrah saya tahun ini. Tak sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga sarana pembentukan diri menuju insan yang lebih baik. Semoga. (azis maulana akhsan)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News