Siti Maryam adalah salah satu tokoh wanita yang sangat dihormati dan istimewa. Perannya dalam kelahiran Nabi Isa AS adalah salah satu aspek yang paling menonjol dalam pandangan agama Islam. Dalam tradisi Islam, Siti Maryam dihormati sebagai seorang wanita suci yang melahirkan Nabi Isa tanpa hubungan dengan seorang laki-laki.
Islam mengajarkan bahwa Allah tidak memiliki istri atau anak, dan Siti Maryam hanyalah seorang hamba yang dipilih untuk melahirkan Nabi Isa. Nama Siti Maryam disebut dalam Al Quran dengan berbagai keajaiban yang terkait dengan kelahiran Nabi Isa.
Al Quran mengisahkan keistimewaan kelahiran Isa, termasuk fakta bahwa dia lahir tanpa ayah yang manusiawi. Ini adalah salah satu keajaiban besar dalam Islam, dan mengingatkan kita pada kuasa Allah yang luar biasa.
Siti Maryam adalah wanita terbaik, mulia lagi suci sepanjang masa. Dalam Al-Quran bahkan disebutkan bahwa Maryam adalah seorang wanita yang begitu suci dan ia adalah wanita pilihan Allah. “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita yang ada di dunia”. (QS Ali Imran ayat 42).
Karena itu, kita semua, khususnya para wanita, harus selalu meneladani Siti Maryam. Dalam kondisi terpojok sekalipun, Siti Maryam tetap bertawakal kepada Allah, karena ia yakin pertolongan Allah itu dekat. Bagaimana tawakal seorang Siti Maryam bisa digambarkan sebagai berikut:
Tak banyak bicara,
Tak sibuk membela diri,
Tak haus pengakuan manusia
Padahal ia pernah berada di titik paling berat dalam hidupnya,
dicela, dituduh dan dipandang hina.
Namun Maryam memilih diam.
Bukan karena lemah,
melainkan karena ia yakin Allah lebih tahu segalanya
Di saat manusia sibuk menuduh,
Maryam justru lebih banyak bersujud.
Doanya tak terdengar di telinga manusia,
namun mengetarkan langit
Kadang diam adalah bentuk tawakal tertinggi.
Bukan karena tak mampu menjelaskan,
tetapi karena yakin Allah Maha Membela. (*)
