Biarlah Manusia Menilai, Asal Allah Meridai

*) Oleh : Dr. Ajang Kusmana
Staf Pengajar AIK di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
www.majelistabligh.id -

Engkau adalah orang yang istimewa bagi orang yang mencintaimu.
Tapi engkau adalah orang biasa bagi orang yang tidak mengenalmu.

Engkau adalah orang yang benar bagi orang yang memahamimu.
Tapi engkau adalah orang yang salah bagi orang yang memusuhimu.

Engkau adalah orang yang menyenangkan bagi orang yang menyukaimu.
Tapi engkau adalah orang yang menyebalkan bagi orang yang membencimu.

Begitulah pada akhirnya setiap orang memiliki pandangannya masing masing.
Dan setiap orang akan memperlakukanmu sesuai dengan apa yang mereka ketahui.

Karena itu engkau tak perlu bersusah payah agar tampak baik di mata orang lain.

Sebab sebaik apapun seseorang akan tetap ada yang membencinya, Dan seburuk apa pun seseorang tetap ada yang menyukainya.

Maka cukuplah dengan mencari rida Allah bagimu, Dan tinggalkan segala upaya mencari keridhaan manusia,

Karena mencari rida semua manusia adalah hal yang mustahil dapat kau raih.
Sedangkan mencari rida Allah, adalah hal yang mudah kau raih.

Untuk meraih rida Allah, seorang muslim perlu melakukan amalan-amalan yang dicintai Allah, seperti ikhlas dalam beribadah, berbakti kepada orang tua, menuntut ilmu agama, dan bersabar dalam setiap keadaan.

Selain itu, menjauhi larangan Allah, berhijrah dan berjihad di jalan-Nya, serta berserah diri kepada-Nya juga merupakan cara untuk mendapatkan rida-Nya.

Dalam hadis disebutkan:

عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رضى الله عنها أَنِ اكْتُبِى إِلَىَّ كِتَابًا تُوصِينِى فِيهِ وَلاَ تُكْثِرِى عَلَىَّ. فَكَتَبَتْ عَائِشَةُ رضى الله عنها إِلَى مُعَاوِيَةَ سَلاَمٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ »

“Dari seseorang penduduk Madinah, ia berkata bahwa Mu’awiyah pernah menuliskan surat pada ‘Aisyah -Ummul Mukminin- radhiyallahu ‘anha, di mana ia berkata, “Tuliskanlah padaku suatu nasehat untuk dan jangan engkau perbanyak.” ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pun menuliskan pada Mu’awiyah, “Salamun ‘alaikum (keselamatan semoga tercurahkan untukmu). Amma ba’du. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mencari rida Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari rida manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia.” (HR. Tirmidzi no. 2414 dan Ibnu Hibban no. 276. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih). (*)

Tinggalkan Balasan

Search