Dari Singaparna ke Panggung Nasional: Jejak Santri di Pusaran Kepemimpinan Muhammadiyah

Dari Singaparna ke Panggung Nasional: Jejak Santri di Pusaran Kepemimpinan Muhammadiyah

Suasana Pondok Pesantren Cintawana yang berlokasi di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, tampak semarak dengan kehadiran seorang tamu istimewa. Prof. Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang juga menjabat sebagai Mendikdasmen RI, berkunjung ke pesantren yang memiliki sejarah penting dalam perjalanan akademik Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir.

Kunjungan ini disambut hangat oleh jajaran pengurus pondok serta para santri yang berkumpul di halaman pesantren dengan penuh antusiasme.

Pondok Pesantren Cintawana bukan hanya sekadar tempat pendidikan Islam di Tasikmalaya, tetapi juga memiliki sejarah panjang dalam mencetak ulama dan intelektual Muslim. Salah satu alumni terbaiknya adalah Haedar Nashir, yang kini menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Kehadiran Abdul Mu’ti ke pesantren ini bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi membawa pesan dan amanah khusus dari Haedar Nashir, yang ingin terus menjaga hubungan erat dengan tempat ia pernah menimba ilmu di masa kecilnya.

Dalam pertemuan tersebut, Abdul Mu’ti menyampaikan tausiyah yang menginspirasi kepada para santri. Ia menekankan pentingnya menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh serta menjaga nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. “Santri memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi penerus dakwah Islam yang membawa manfaat bagi umat dan bangsa,” ujar Mu’ti dalam tausiyahnya.

Selain memberikan ceramah, Abdul Mu’ti juga menyalurkan bantuan berupa perangkat belajar dari Haedar Nashir kepada pesantren. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan fasilitas pendidikan di Pondok Pesantren Cintawana serta memotivasi santri untuk lebih giat dalam menuntut ilmu.

“Ini adalah amanah dari Prof. Haedar Nashir, alumni Pondok Pesantren Cintawana yang saat ini menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” kata Mu’ti saat menyerahkan bantuan tersebut.

Kunjungan ini juga menjadi momen penting bagi Abdul Mu’ti untuk berdiskusi langsung dengan para pengurus pesantren, guru, serta santri.

Dialog ini membahas berbagai tantangan dalam dunia pendidikan pesantren, serta bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran di tengah dinamika perkembangan zaman.

Diskusi yang hangat dan penuh keakraban ini memperlihatkan komitmen PP Muhammadiyah dalam mendukung pendidikan berbasis pesantren.

KH. Asep Ahmad Suja’i, Pimpinan Pondok Pesantren Cintawana, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan Abdul Mu’ti. Ia menilai kunjungan ini sebagai ajang yang sangat berharga untuk mempererat ukhuwah Islamiyah serta berbagi ilmu demi kemajuan dunia pendidikan, khususnya pesantren.

“Semoga pertemuan ini menjadi ajang berbagi ilmu, mempererat ukhuwah, dan membawa keberkahan bagi dunia pendidikan serta pesantren,” ungkapnya.

Selain itu, KH. Asep juga turut mendoakan agar Abdul Mu’ti diberikan keberkahan dalam memimpin Kemendikdasmen serta dapat membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih maju. Doa dan harapan ini mencerminkan sinergi antara pesantren dan pemerintah dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih berkualitas dan inklusif.

Kunjungan Abdul Mu’ti ke Pondok Pesantren Cintawana bukan hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah dalam meneguhkan komitmennya terhadap pendidikan Islam.

Dengan adanya sinergi antara organisasi keagamaan, pesantren, dan pemerintah, diharapkan dunia pendidikan Islam di Indonesia semakin maju dan mampu mencetak generasi Muslim yang unggul dalam ilmu dan amal.

Perjalanan Abdul Mu’ti ke pesantren ini juga menjadi bukti bahwa pesantren tetap memiliki peran strategis dalam mencetak pemimpin bangsa. Dengan dukungan yang terus diberikan, diharapkan pesantren-pesantren seperti Cintawana dapat terus berkembang dan menjadi mercusuar pendidikan Islam di Indonesia. (*/wh)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *