Pendidikan Khusus Pimpinan (Diksuspim) yang digelar oleh Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur, Jalan Ketintang Wiyata, Surabaya, pada 11–13 Juli 2025, menjadi ruang penting untuk mengakselerasi kemajuan pendidikan Muhammadiyah.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, M.A., dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr. Hidayatulloh, M.Si.
Dalam sambutannya, Syafiq A. Mughni menegaskan, kemajuan dan pembaruan merupakan ciri khas gerakan Muhammadiyah sejak awal berdirinya.
Dia menyebut bahwa semangat “Islam Berkemajuan” adalah roh utama yang menjadikan Muhammadiyah terus berkembang dari masa ke masa.
“Kata kemajuan sudah menjadi identitas dan ciri khas Muhammadiyah. Inilah konsep Islam Berkemajuan yang tidak hanya menjadi jargon, tetapi telah menjadi kenyataan dalam karya-karya nyata Muhammadiyah, termasuk dalam bidang pendidikan,” ujarnya pada Jumat (13/7/2025)
Syafiq menambahkan, semangat pembaruan (tajdid) yang terus dijaga oleh Muhammadiyah merupakan modal besar dalam membangun peradaban umat.
Dia menilai bahwa kekuatan pembaruan ini menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang tidak stagnan, tetapi terus relevan dalam menjawab tantangan zaman.
“Inilah modal besar kita, pembaruan. Ini adalah kekuatan yang sangat menguntungkan Muhammadiyah untuk membangun peradaban, membesarkan organisasi ini, dan terus hadir memberi solusi di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Syafiq juga menyebut bahwa eksistensi Muhammadiyah kini tak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Banyak negara, menurutnya, telah mengagumi kiprah Muhammadiyah dalam berbagai sektor kehidupan, khususnya pendidikan.
“Dunia internasional sudah mengetahui kemajuan Muhammadiyah. Banyak negara yang secara resmi menyatakan ingin berkunjung ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dan mereka ingin belajar dari kita,” terang Syafiq.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa sekolah Muhammadiyah kini telah menjadi jaminan mutu di mata masyarakat.
“Sekolah Muhammadiyah dikenal masyarakat pasti maju. Tinggal bagaimana kita sebagai pengelola terus memperbaikinya agar bisa lebih baik lagi,” ucapnya.
Syafiq memungkasi sambutannya dengan menegaskan bahwa pelaksanaan Diksuspim bukan hanya rutinitas organisasi, tetapi merupakan wujud kesadaran dan peluang strategis untuk memperbaiki mutu pendidikan Muhammadiyah.
“Diksuspim ini adalah momentum kesadaran dan peluang untuk memperbaiki sekolah-sekolah kita. Gunakan kesempatan ini dengan baik untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang membawa perubahan positif,” tandasnya.

Sementara itu, Hidayatulloh menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah yang dinilainya telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam mendorong percepatan kemajuan sekolah-sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
“Majelis Dikdasmen PNF periode ini luar biasa dalam melakukan percepatan. Maka para peserta Diksuspim harus mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Ini bukan sekadar agenda rutinitas, melainkan peluang untuk tumbuh dan memperbaiki mutu sekolah Muhammadiyah,” tegasnya.
Dia juga menekankan pentingnya sinergitas antara Majelis Dikdasmen dengan sekolah-sekolah Muhammadiyah di berbagai tingkatan.
Menurutnya, kemajuan tidak akan maksimal jika hanya dilakukan oleh satu pihak. Kolaborasi dan komunikasi antara pimpinan majelis, kepala sekolah, guru, dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci percepatan.
“Sinergitas antara Majelis dan sekolah sangat penting untuk mempercepat kemajuan. Atas nama PWM Jawa Timur, saya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang telah berkesempatan mengikuti Diksuspim ini. Jadikan forum ini sebagai titik tolak untuk perubahan yang nyata,” jelasnya.
Kegiatan Diksuspim ini diikuti oleh para kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan unsur pimpinan pendidikan Muhammadiyah dari berbagai daerah.
Selama tiga hari ke depan, para peserta akan dibekali dengan berbagai materi kepemimpinan, manajemen mutu sekolah, hingga strategi pengembangan institusi pendidikan berbasis nilai-nilai Islam Berkemajuan. (msf/wh)
