Dr. Achmad Tito Rusady, S.S., M.Pd., Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), ikut berkontribusi dalam Konferensi Bahasa Arab Internasional ke-11 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), akhir Oktober lalu. Keikutsertaan Tito Rusady dalam konferensi tersebut didorong oleh semangat menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa global dunia, baik untuk komunikasi, pembelajaran, bisnis, dan lainnya.
Konferensi yang berlangsung di kota terpadat di UEA tersebut diikuti lebih dari 85 negara dengan menghadirkan hampir 800 makalah penelitian, yang dipresentasikan dalam 122 sesi ilmiah secara luring atau offline. Tito sapaan akrabnya, menuturkan bahwa konferensi ini ia ikuti atas sebuah tulisan karyanya yang menarik dari Konferensi Internasional Bahasa Arab ke 10 tahun lalu. Sehingga ia mencoba unjuk materi dalam kegiatan konferensi ke-11 tahun ini.
Pada kesempatan tersebut, karya buku ‘Belajar Bahasa Arab dari Bacaan Sholat’ yang ditulisnya mendapat banyak apresiasi, termasuk dari dua pemakalah asal Bangladesh. Bahkan mereka meminta buku dan makalah untuk diterapkan di negara mereka. Berbagai metode dan isi dalam bukunya menjadi sudut pandang baru bagi mereka.
“Alhamdulillah dapat kesempatan untuk upgrade diri dalam penelitian di kancah internasional secara offline di luar negeri. Biasanya selama ini ikut secara online atau offline tapi dalam negeri. Tentu agenda ini punya kesan tersendiri yang unik dan mendalam,” katanya.
Tentu dengan pengalaman yang langka ini menambah pengalaman yang luar biasa bagi dosen terkait, institusi, dan bisa berbagi pengalaman dan motivasi untuk para mahasiswa nantinya. Selain itu, ia juga berpesan kepada para pembelajar bahasa Arab agar menguasai bahasa Arab fushah baik lisan maupun tulisan karena memudahkan seseorang untuk komunikasi antar negara Arab maupun non Arab. Di samping itu, bahasa fushah juga digunakan dalam aktivitas ibadah sehari-hari umat Islam. Bahasa Arab fushah adalah bahasa standar yang digunakan dalam Al-Qur’an, berita, dokumen resmi, dan pendidikan. Fushah bersifat universal dan dipahami oleh penutur Arab lintas negara.
Raihan ini menjadi torehan sepak terjang dari para dosen PBA, termasuk Tito. Ia berharap dengan keikutsertaannya dapat menambah kebermanfaatan dan keberkahan untuk banyak pihak. Termasuk perkembangan Bahasa Arab di Indonesia. (*/tim)
