Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Pro. Haedar Nashir dalam Milad ke-23 Lazismu menegaskan bahwa Lazismu tidak boleh berhenti sebagai lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS), tetapi harus menjadi kekuatan strategis yang nyata dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat.
Dia juga mendorong Lazismu untuk terus menggali potensi ZIS umat dan memperluas daya jangkau program pemberdayaan secara lebih inovatif dan berdampak luas.
“Banyaknya penghargaan yang telah diperoleh menjadi simbol bahwa seluruh pimpinan anggota kader yang bergerak di lembaga benar-benar menghayati gerak lingkupnya. Dengan begitu, peran Lazismu memberikan dampak optimal dalam meningkatkan keberhasilan ZIS di lingkungan Muhammadiyah, serta bagi kepentingan umat dan masyarakat luas,” jelas Haedar seperti dilansir di laman resmi PP Muhammadiyah, pada Rabu (23/7/2025).
Dengan mengusung tema ‘LazisMu untuk Kesejahteraan Semua’, Haedar yakin bahwa program-program Lazismu secara terus menerus pada skala yang lebih detail, konkret, dan berdaya jangkau luas mampu membawa program-program baru yang lebih inovatif.
Pertama, Haedar meminta Lazismu dapat menggali potensi ZIS yang hidup dan ada pada lingkup warga Muhammadiyah dan umat Islam. Potensi ZIS yang dihimpun dan digiatkan dapat menjadi akumulatif kekuatan dana oleh LazisMu.
“Dengan adanya potensi akumulatif ini, lembaga dapat memanfaatkan dana ZIS untuk kemaslahatan umat dan bangsa,”jelas Haedar.
Kedua, Haedar berpesan untuk terus berupaya memperluas daya jangkau lembaga dan menjadi institusi yang semakin akuntabel, transparan, dan memiliki prinsip good governance.
Dengan meluasnya daya jangkau, Lazismu diharapkan dapat memobilisasi seluruh potensi ZIS yang ada di lingkungan warga, Persyarikatan Muhammadiyah, maupun di lingkungan islam secara umum.
Lebih penting dari hal tersebut, Lazismu sebagai lembaga yang berperan dalam kepentingan kesejahteraan masyarakat, mampu mendukung dan melaksanakan program-program berdampak bagi peningkatan kualitas kesejahteraaan umat secara langsung.
“Kita sadar bahwa masih ada masyarakat Indonesia yang memerlukan bantuan dan mereka tentu ada dalam kondisi yang miskin dan berkekurangan. Begitu juga umat islam mayoritas yang secara ekonomi kurang berkemampuan,” tegas Haedar.
Dalam konteks ini, sebut Haedar, kehadiran Lazismu sangat penting untuk menjadi titik penguat, bahkan juga titik akseleratif meningkatkan kualitas kesejahteraan umat dan masyarakat di Indonesia
Terakhir, Haedar berharap Lazismu mampu menjadi kekuatan yang lebih strategis lagi dengan membangun atau berkolaborasi dengan program-program fundamental di bidang pengentasan kemiskikan sekaligus juga program bisnis dan ekonomi.
“Kehadiran Lazismu diharapkan dapat terus mengakselerasi program-program ZIS untuk kepentingan kesejahtreaan masyarakat dengan berbagai latar belakang yang berbeda sekalipun,” kata Haedar. (*/wh)
