Hanya kepada Allah: Kekuatan di Tengah Kelemahan Manusia

Hanya kepada Allah: Kekuatan di Tengah Kelemahan Manusia

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Manusia adalah makhluk yang lemah, tidak punya daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

Allah berfirman: “Dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisa’ : 28)

“Hai manusia, kamulah yang membutuhkan Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir : 15)

Selayaknya manusia selalu mengantungkan harapan, cita-cita serta kebutuhannya kepada Allah. Terlebih kita mengetahui diantara nama Allah adalah Ash-Shamad. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu berkata : Ash-Shamad adalah Dzat yang sempurna sifat-sifatNya yang semua makhluk selalu membutuhkanNya.”

Oleh karena itulah Allah perintahkan kita untuk bertawakkal kepadaNya saja.
Allah berfirman :

“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati.” (QS. Al-Furqon : 58)

Definisi Tawakal

Imam Ibnu Rajab rahimahullahu berkata tentang definisi tawakkal:

“Tawakkal adalah kejujuran hati dalam bergantung/bersandar kepada Allah dalam meraih kebaikan dan menjauhkan diri dari kemadharatan dalam urusan dunia maupun akhirat.”

Imam Al-Jurjaani berkata tentang makna tawakkal:
“Tawakkal adalah merasa yakin dengan apa yang disisi Allah dan tidak bergantung kepada manusia.”

Keutamaan Orang yang Bertawakal 

Allah dan Rasul-Nya telah banyak menjanjikan kepada orang-orang yang bertawakkal kepadaNya berbagai macam keutamaan dan pahala.

Di antaranya:

  1. Meraih pertolongan Allah

Allah berfirman:

“Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (QS. Ali Imran : 160)

Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu berkata: “Ayat ini mengandung perintah untuk memohon pertolongan kepada Allah serta bergantung kepadaNya dan tidak bersandar kepada diri sendiri.

Oleh karena itu Allah berfirman karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. Dan ketika Allah mendahulukan kata kata hendaklah kepada Allah ini menunjukkan tawakkal harus kepada Allah saja dan tidak kepada yang lain.

Karena Allah lah satu-satunya Zat yang bisa menolong kita. Bergantung kepada Allah adalah bentuk tauhid yang akan mengantarkan kita kepada tujuan. Sedangkan bergantung kepada selain-Nya itu adalah syirik yang tidak bermanfaat bagi pelakunya bahkan bermadarat. Dan di dalam ayat ini ada perintah untuk bertawakkal kepada Allah saja. Sesuai kadar keimanan seorang hamba itulah tingkat tawakkalnya kepada Allah.”

Mendapat petunjuk, kecukupan dan penjagaan dari Allah dari gangguan setan.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.” (QS. An-Nahl : 99)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *