*) Oleh: Ubaidillah Ichsan,S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“Climb to the top without dropping other people.”
(Naiklah ke atas tanpa menjatuhkan orang lain)
Takabur adalah sifat sombong dan angkuh. Orang yang takabur sering merasa dirinya lebih baik, lebih pintar, atau lebih penting daripada orang lain.
Sifat ini sangat berbahaya karena dapat merusak hubungan dengan orang lain dan menghambat diri sendiri untuk berkembang. Allâh SWT berfirman:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”(QS.Luqman:18)
Maksud ayat tersebut adalah “orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” adalah orang-orang yang ujub terhadap dirinya dan membanggakan dirinya di hadapan orang lain.
Bahkan sebagian ulama ada yang memasukkan ujub ke dalam bagian syirik yang dapat menghapuskan amalan.
Secara bahasa,takabur atau sombong berasal dari kata kabura yang berarti besar. Hal ini dapat diartikan jika orang yang takabur adalah orang yang merasa dirinya besar atau lebih dari segala-galanya dari orang lain.
Sifat takabur sangat dibenci dalam Islam karena, membuat seseorang berkeinginan untuk terus menampakkan dirinya di hadapan orang lain sebagai orang yang paling hebat dibandingkan lainnya dan memandang derajat orang lebih rendah.
Orang yang memiliki sifat takabur tidak hanya dibenci oleh Allâh Swt, tetapi juga akan ditinggalkan oleh orang lain.
Sifat takabur akan menimbulkan kebencian di antara manusia dan tidak membawa manfaat sama sekali.
Oleh karena itu Allâh SWT sangat membenci sifat ini. Dari Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذَرَّة من كِبْر. فقال رجل: إن الرجل يحب أن يكون ثوبه حسناً، ونعله حسناً؟ فقال: إن الله جميل يحب الجمال. الكبْر: بَطْر الحق، وغَمْط الناس
“Tidak akan masuk kedalam surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi. Lalu ada yang bertanya: sesungguhnya seseorang itu sangat senang kepada baju dan sandal yang bagus? maka beliau berkata: sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”(HR. Muslim No. 91)
Hadits tersebut menegaskan bahwa kesombongan akan menjadi penghalang bagi kita untuk masuk surga betapapun halusnya kesombongan itu sehingga hanya diri sendiri yang mengetahui.
Sifat sombong dibagi dua, yakni kesombongan yang tampak secara lahiriah dan kesombongan tersembunyi di dalam hati.
Kesombongan yang tampak secara lahiriah akan mudah dilihat atau dirasakan orang lain. Kesombongan yang tersembunyi dalam hati sering kali hanya diketahui diri sendiri.Bahkan bisa jadi diri sendiri pun tidak menyadarinya.
Pepatah mengatakan, “Dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati siapa tahu.” Pepatah ini mengungkapkan betapapun dalamnya laut, kita dapat mengukurnya. dalamnya laut dapat diketahui dengan mudah dan cepat. Akan tetapi siapa yang dapat mengetahui isi hati seseorang ?
Memang tidak mudah mengetahui isi hati seseorang, misalnya apakah seseorang bermaksud sombong atau tidak.
Tetapi sebenarnya, hati itu bisa diibaratkan sebuah kendi. Kita tentu sulit mengetaui apa isi sebuah kendi karena di dalamnya gelap.
Namun dari mengamati apa yang keluar dari mulut kendi, kita akan tahu apa isi kendi itu,apakah air,minyak ataukah sirup.
Demikian pula kita pun sesungguhnya dapat mengetahui sebagian isi hati seseorang dengan melihat gejala-gejala yang tampak dari luar.
Dari kata-kata yang keluar dari mulut seseorang, mungkin dapat dinilai apakah seseorang dalam hatinya terdapat kesombongan ataukah tidak.
Rasulullah saw memberikan solusi cara untuk menghilangkan penyakit takabur adalah denga “Muraqobah ila Allah”, yaitu lebih mendekatkan diri kepada Allâh SWT dengan kedekatan kepada Allâh SWT.
Seorang hamba akan sadar dan tahu kedudukan akhlaknya di dunia dan di mata Tuhannya. Hal itu ada dalam doa yang dibaca Rasulullah saw:
“اللهم اهدني لأحسن الأعمال والأخلاق, لا يهدي لأحسنها إلاّ أنت, واصرف عنّ ي سيّئ الأعمال والأخلاق, لا يصرف عنّي سيّئها إلاّ أنت”.
“ Ya Allah bimbinglah aku kepada akhlak yang baik. (Karena) tidak ada yang akan memberi petunjuk kepada akhlak yang baik kecuali Engkau. Dan palingkanlah aku dari akhlak yang buruk. (karena) tidak ada yang dapat memalingkan aku dari akhlak yang buruk selain Engkau.”(HR Muslim No. 711)
Untuk itu, marilah dengan momentum di awal tahun 2025 ini, kita isi lembaran-lembaran hidup ini dengan tekad menjauhi sikap takabur agar kita selamat dari ancaman Allâh SWT, yakni tidak masuk surga sebagaimana dinyatakan dalam hadis di atas.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News