Bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, bulan penuh ampunan dan dimana pintu surga terbuka dengan lebar mari kita Manfaatkan setiap kesempatan untuk mendapatkan pahala.
Islam sebagai agama yang sempurna memberikan kebebasan kepada pemeluknya untuk meningkatkan ibadah, demi meraih derajat yang tinggi di sisi Allah SWT.
Setiap ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai tuntunan akan berbuah pahala, namun masing-masing individu berpotensi meraih pahala yang berbeda, tergantung kesungguhan dan keikhlasannya.
Amalan kebaikan dan amalan keburukan dilipatgandakan di waktu-waktu yang mulia, termasuk di bulan Ramadhan. Dasar dari hal ini adalah riwayat dari sebagian sahabat Nabi. Dalam kitab Mathalib Ulin Nuha (6/251-252) disebutkan,
وتضاعف الحسنة والسيئة بمكان فاضل كمكة والمدينة، وبيت المقدس وفي المساجد. وبزمان فاضل كيوم الجمعة, والأشهر الحرم ورمضان.أما مضاعفة الحسنة; فهذا مما لا خلاف فيه. وأما مضاعفة السيئة; فقال بها جماعة تبعا لابن عباس وابن مسعود
“Ada pelipatgandaan amalan kebaikan dan amalan keburukan di tempat yang utama seperti Mekah, Madinah, Baitul Maqdis, dan di masjid secara umum, demikian juga di waktu yang utama seperti hari Jum’at, bulan-bulan haram, dan bulan Ramadhan. Adapun pelipatgandaan pahala amalan kebaikan, ini perkara yang tidak ada perselisihan di dalamnya. Adapun pelipatgandaan dosa amalan keburukan, ini merupakan pendapat sejumlah ulama berdasarkan pendapat dari Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud”.
السيئات تضاعف من جهة الكيفية، السيئات تُضاعف من جهة الكيفية لا من جهة العدد، أما الحسنات تضاعف كيفية وعددًا
”Amalan keburukan (di bulan Ramadhan) dilipatgandakan dari segi ukuran dosanya, namun tidak dari segi bilangan pengalinya. Adapun amalan shalih (di bulan Ramadhan) dilipatgandakan dari segi ukuran dan bilangan pengalinya” (Fatawa ad-Durus, no.36890).
Dilipatgandakan dari segi ukuran, artinya satu amalan di dalam Ramadhan lebih besar ukuran satu amalan di luar Ramadhan.
Dilipatgandakan dari segi bilangan pengalinya, artinya satu amalan di dalam Ramadhan sama dengan kali lipat dari amalan di luar bulan Ramadhan.
Tentang pelipat gandaan pahala terdapat beberapa riwayat pendapat para salaf yang menyebutkannya, di antaranya Ibrahim An-Nakha’i rahimahullah mengatakan:
صوم يوم من رمضان أفضل من ألف يوم ، وتسبيحة فيه أفضل من ألف تسبيحة ، وركعة فيه أفضل من ألف ركعة
“Puasa di bulan Ramadan lebih utama dari 1000 puasa. Tasbih di bulan Ramadhan lebih utama dari 1000 tasbih. Satu rakaat di bulan Ramadhan lebih utama dari 1000 rakaat” (Lathaiful Ma’arif, hal 151).
Oleh karena itu, setiap detik di bulan ini begitu berharga. Jangan sia-siakan. Semoga Allah Ta’ala memberi taufik dan hidayah. Gunakan setiap momen untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan ibadah, zikir, dan amal kebaikan.
Jadikan Ramadan sebagai ladang pahala yang subur, tempat kita menanam kebaikan yang kelak akan kita panen di akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan ampunan, rahmat, dan keberkahan-Nya di bulan yang mulia ini. (*)