“Life is full of uncertainty, and often we do not understand why certain things happen.”
(Hidup penuh dengan ketidakpastian, dan seringkali kita tidak mengerti mengapa hal-hal tertentu terjadi)
Seringkali, kita merasa bahwa apa yang terjadi dalam hidup kita tidak sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Kita mungkin merasa kecewa, sedih, atau bahkan marah ketika menghadapi ujian dan cobaan. Namun, sebagai seorang muslim, kita harus meyakini bahwa jalan Allah SWT tidak pernah salah.
Allah SWT berfirman:
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa apa yang kita anggap buruk mungkin sebenarnya baik untuk kita, dan sebaliknya. Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu, sedangkan kita hanya memiliki pengetahuan yang terbatas.
Oleh karena itu, kita harus senantiasa berhusnudzon (berprasangka baik) kepada Allah SWT atas segala ketetapan-Nya.
Beberapa poin penting yang perlu kita renungkan:
1. Ujian adalah tanda cinta Allah.
Allah SWT menguji hamba-Nya karena Dia mencintai mereka. Ujian adalah cara Allah SWT untuk membersihkan dosa-dosa kita, meningkatkan derajat kita, dan menguatkan iman kita. Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi No. 2396)
Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Artinya:
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah No. 4031)
2. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Allah SWT berfirman:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah : 5-6)
Ayat ini memberikan kita harapan bahwa setiap kesulitan pasti akan berakhir, dan setelahnya akan datang kemudahan.
3. Bersabar dan bersyukur.
Ketika menghadapi ujian, kita harus bersabar dan tidak berputus asa. Dan ketika mendapatkan nikmat, kita harus bersyukur dan tidak sombong. Dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan ia berkata bahwa Rasûlullâh saw bersabda,
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya.” (HR. Muslim No. 2999)
Marilah kita jadikan keyakinan ini sebagai pedoman dalam hidup kita. Janganlah kita mudah putus asa ketika menghadapi kesulitan, dan janganlah kita lupa diri ketika mendapatkan kesenangan. Yakinlah bahwa jalan Allah SWT adalah yang terbaik untuk kita.
Semoga bermanfaat.
