Kejujuran mungkin menyakitkan. Tapi kebohongan akan menghancurkan segalanya. Kejujuran juga memang sangat sulit, tapi kejujuran bisa mengenakkan.
Pada suatu hari, Sayyidina Umar bin Khattab melakukan perjalanan ke Kota Makkah. Ketika sampai di padang rumput, Beliau melihat ada seorang penggembala kambing. Sayyidina Umar pun tertarik dengan kambing- kambing yang digembalakan itu. Beliau menghampiri sang penggembala dan berkata, “Wahai penggembala, banyak sekali kambing- kambingmu. Bersediakah kamu menjual seekor kambingmu itu kepadaku ?”
“Maaf tuan, kambing kambing ini bukan milikku. Aku hanya penggembala yang bekerja menerima upah saja. Semua kambing ini adalah milik tuanku,” jawab penggembala itu.
Mendengar jawaban si penggembala itu, Sayyidina Umar mencoba untuk menguji kejujurannya lagi. Beliau terus membujuk penggembala itu dan berkata, “Wahai penggembala, majikanmu tidak akan tahu jika kamu menjualnya kepadaku seekor saja. Atau katakan saja kepada majikanmu bahwa satu kambing itu telah dimakan serigala.”
Si penggembala menatap wajah Sayyidina Umar. Dia pun dengan teguh berkata, “Lalu dimana Allah? Dia selalu melihat apa yang diperbuat oleh makhlukNya.”
Seketika itu Umar bin Khattab meneteskan air mata. Dia sangat kagum dengan kejujuran si penggembala yang tidak mau melakukan tindakan yang tidak terpuji. Kemudian Khalifah Umar bin Khattab pun meminta kepada si penggembala untuk mengantarkannya ke majikannya.
Setelah sampai di tempat yang dituju, Umar bin Khattab membeli budak penggembala itu dengan maksud untuk memerdekakannya. Sayyidina Umar berkata, “Dengan kalimat ini aku membebaskanmu di dunia, dan aku berharap Allah juga membebaskanmu dari api neraka di akhirat.”
Rasulullah bersabda
“Sesungguhnya kejujuran membawa pada kebaikan, dan kebaikan akan membawa ke surga.”
Jangan pernah takut melakukan kebenaran, dan jangan takut mengakui kesalahan. Karena pada dasarnya, hidup itu harus bermodalkan dengan kejujuran.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang yang sedang berkata Jujur akan mendapatkan tiga hal; Kepercayaan, Cinta, dan Hormat.”
Yang terindah bukanlah yang menyampaikan tapi yang mampu mengamalkannya. Jaga hati dalam ketaatan, istighfar, dzikir, salawat, tanpa batas.
In syaa Allah bermanfaat.
