*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Banyak orang mengira bahwa tolok ukur kesuksesan adalah banyaknya harta yang dimiliki. Padahal, harta melimpah belum tentu menjadi sumber kebahagiaan sejati.
Kebahagiaan tidak melulu soal materi; ada tiga kekayaan utama yang jauh lebih berharga: iman, ilmu, dan kesehatan.
Tiga Kekayaan Utama
Kekayaan Iman: Membuat kita menjadi pribadi yang baik dan penuh kebaikan.
Kekayaan Ilmu: Menjadikan kita bermanfaat bagi sesama.
Kekayaan Kesehatan: Membuat kita kuat menjalani kehidupan.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun, tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mukmin sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR. Muslim)
Harta kekayaan yang bersifat material hanyalah bonus dari Allah SWT. Rasulullah mengingatkan:
“Wahai anak Adam, selama engkau mengingat Aku, berarti engkau mensyukuri Aku, dan apabila engkau melupakan Aku, berarti engkau telah mendurhakai Aku.” (HR. Thabrani)
Bahagia tidak harus menunggu kaya. Salah satu kunci kebahagiaan adalah bersyukur. Dengan bersyukur, kita menikmati segala pemberian Allah, sehingga benih-benih kebahagiaan akan tumbuh di hati kita. Sebagaimana Allah berfirman:
“Dan sungguh, orang-orang yang bersyukur akan Kami beri ganjaran.” (QS. Ali Imran: 145)
“Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah ingkar.” (QS. Al-Baqarah: 152)
Kebahagiaan dalam Memberi
Memberi juga merupakan kunci kebahagiaan. Dengan memberi, kita menularkan kebahagiaan kepada orang lain. Firman Allah:
“Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al-Hadid: 7)
Bahagia sejati bukan soal “seberapa banyak uang,” tetapi “bagaimana hati kita.” Allah berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Namun, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Rasulullah saw juga bersabda:
“Setiap umat memiliki ujian, dan ujian umatku adalah harta.”
“Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, tetapi Allah memandang hati dan amal perbuatan kalian.”
Mari kita ingat, kebahagiaan sejati datang dari hati yang penuh syukur dan amal kebaikan, bukan dari tumpukan materi. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News