Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik Jelang Nataru

Para pemudik dengan motor melepas lelah dan beristirahat di masjid. (ist)
www.majelistabligh.id -

Kementerian Agama menyiapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik di berbagai daerah untuk melayani masyarakat pada momentum libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Masjid-masjid tersebut disiapkan untuk memberikan layanan bagi para pemudik dan musafir. Pengelola masjid diminta memberikan pelayanan terbaik demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan yang ingin beristirahat.

“Kalau perlu, sediakan kopi atau minuman hangat agar para pengemudi tidak mengantuk. Kehadiran masjid sebagai tempat istirahat, terbukti pada musim mudik tahun lalu dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas hingga 50 persen,” kata Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam sambutannya secara daring, pada peluncuran Masjid Ramah Pemudik yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag.

Menurut Menteri Nasaruddin Umar, Masjid Ramah Pemudik ini merupakan wujud nyata toleransi dan pelayanan keagamaan yang hadir di ruang publik. Menurutnya, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang kemanusiaan yang melayani semua pihak.

“Ini adalah bukti bahwa toleransi di Indonesia tidak berhenti pada tataran wacana. Masjid adalah rumah bagi siapa pun,” ujar Menag.

Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, mengatakan bahwa pada akhir tahun memiliki dimensi keagamaan sekaligus sosial kemasyarakatan. Di satu sisi umat Nasrani merayakan Natal sebagai ibadah, sementara di sisi lain terdapat libur sekolah dan libur Tahun Baru yang dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian. “Sebagaimana Hari Raya Idul fitri, ada aspek syariat dan ada pula aspek sosial. Mudik dan liburan adalah fenomena kemasyarakatan yang dinikmati bersama,” ujar Abu Rokhmad.

Ia menegaskan, pembukaan masjid untuk melayani para musafir merupakan praktik keagamaan yang bernilai luhur. “Pada hakikatnya kita semua adalah musafir. Ketika masjid dibuka dan dimanfaatkan layanannya, itu adalah praktik keagamaan yang sangat mulia,” katanya.

Abu Rokhmad juga menyampaikan bahwa Kemenag akan terus menyempurnakan program Masjid Ramah Pemudik, termasuk untuk menyambut arus mudik Lebaran Idul fitri. “Kerukunan tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Arsad Hidayat menjelaskan, Kick-off Masjid Ramah Pemudik Nataru merupakan pelaksanaan pertama, meskipun konsepnya telah diterapkan pada arus mudik Idulfitri. “Masjid Ramah Pemudik ini menegaskan bahwa masjid melayani seluruh warga, termasuk masyarakat nonmuslim, sebagai wujud Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Arsad. (*)

Tinggalkan Balasan

Search