Kemendikdasmen Tebar 108 Hewan Kurban ke 35 Provinsi

www.majelistabligh.id -

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Baitut Thalibin (MBT), untuk pertama kalinya pada tahun 2025 ini melaksanakan ibadah kurban dengan mengangkat tema “Kemendikdasmen Menebar Kurban untuk Negeri.”

Dalam pesannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa ibadah kurban merupakan bentuk penyucian diri dari sifat-sifat kebinatangan, seperti egoisme dan sikap semena-mena.

“Menyembelih kurban merupakan wujud ketaatan kepada Allah dan kepedulian sosial untuk menyucikan jiwa dari sifat-sifat kebinatangan, seperti rakus, mau menang sendiri, memaksakan kehendak, menerabas aturan, egois, dan sifat tercela lainnya,” ujar Mu’ti pada Jumat (6/6/2025).

Oleh karena itu, momen Iduladha menjadi ajang memperkuat solidaritas, kepedulian sosial, dan keteladanan dari institusi pemerintah kepada masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan di seluruh Indonesia.

Menurut Ketua DKM MBT, Mariman Darto, Kemendikdasmen mendistribusikan total 108 ekor hewan kurban, terdiri dari 82 ekor sapi dengan total bobot lebih dari 53,2 ton dan 26 ekor kambing dengan bobot 780 kg.

Potensi daging segar yang dihasilkan sebanyak 15,7 ton akan dikemas menjadi paket 1,5 kg dan dibagikan kepada 10.480 mustahik yang tersebar di 35 provinsi, dari Aceh hingga Papua. Sasaran utama adalah masyarakat sekitar lingkungan pendidikan dan warga yang membutuhkan.

Lebih lanjut, Mariman Darto yang juga Staf Ahli Mendikdasmen menyatakan bahwa sebagai kementerian yang mengusung visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua,” program tebar kurban untuk negeri merupakan komitmen Kemendikdasmen untuk tidak hanya memberikan layanan pendidikan, tetapi juga menjadi teladan dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian, dan gotong royong.

Melalui momentum Iduladha ini, Kemendikdasmen berharap program tersebut menjadi penguat nilai kebersamaan dan semangat berbagi, sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam menghadirkan keberkahan dan kebaikan yang merata hingga ke pelosok negeri.

Program Menebar Kurban untuk Negeri ini mendapat dukungan dan sambutan positif dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di berbagai daerah, yang turut menerima dan menyalurkan hewan kurban kepada para mustahik.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, Ahmad Dahlan, menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini merupakan kolaborasi apik bersama Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) dan Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK).

“Mekanisme program ini menggambarkan kerja kolektif terpadu Kemendikdasmen, menyelaraskan mutu pendidikan berbasis efisiensi dan ketepatan sasaran. Tidak berlebihan jika hewan kurban dititipkan kepada Muhammadiyah, karena Muhammadiyah sangat terkait dengan pendidikan dasar dan menengah. Harapannya, kurban ini tidak hanya diperuntukkan bagi fakir miskin, tetapi juga mendukung program ketahanan pangan, termasuk program makan bergizi bagi siswa,” ujarnya.

“Tentu kami bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada Kemendikdasmen RI,” tambah Ahmad Dahlan.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr. dr. Sukadiono, MM turut mengapresiasi pelaksanaan program tersebut.

“Kurban adalah wujud nyata kepedulian terhadap mereka yang lemah dan membutuhkan. Kami merasa senang, karena ini menunjukkan kepedulian dari instansi pemerintah kepada masyarakat yang kurang beruntung. Meskipun penyalurannya melalui ormas Islam, khususnya Muhammadiyah, insyaallah PWM Jatim akan menunaikan amanah ini dengan sasaran yang tepat agar memberi manfaat kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,” jelasnya.

Menurut Sukadiono, secara kebijakan program ini sangat bagus. Ia membayangkan jika semua kementerian dapat menyalurkan hewan kurban, maka dampaknya akan sangat besar bagi masyarakat.

Dukungan serupa juga datang dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir.

“Program ini sangat bagus, apresiatif, dan agresif. Kita dukung penuh,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Ikhwan Ahada, menilai bahwa program Tebar Kurban untuk Negeri dari Kemendikdasmen cukup sederhana dan cepat karena penyalurannya melalui dana, sehingga PWM bisa lebih fleksibel dalam memilih hewan kurban sesuai kondisi lokal.

Ia juga menyarankan agar jika program ini akan menjadi program rutin, pemberitahuannya dilakukan jauh hari sebelumnya agar koordinasi dengan Majelis, Lembaga, dan AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) bisa lebih optimal dalam hal pemilihan hewan, pembagian, dan penyaluran daging.

“Ibadah kurban merupakan pengamalan ajaran agama secara langsung dan menjadi teladan bagi semua pihak bahwa ketulusan, keikhlasan, dan kepedulian terhadap sesama harus terus diasah. Dengan demikian, manusia terdidik hati nuraninya dan mampu menjadi teladan kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkas Ahada. (*/wh)

Tinggalkan Balasan

Search