Kemerdekaan Palestina Semakin Dekat?

Serangan balasan Palestina pada Israel. (reuter)
*) Oleh : Chusnun Hadi
Editor majelistabligh.id
www.majelistabligh.id -

Serangan Israel ke Palestina sejak Oktober 2023 lalu diperkirakan telah menewaskan lebih dari 70.000 warga Palestina. Angka tersebut terus meningkat, termasuk lebih dari 350 korban jiwa yang tercatat setelah gencatan senjata terakhir diberlakukan pada 10 Oktober 2025. Meski gencatan senjata berulang disepakati, berulang pula dikhianati.

Israel mendeklarasikan diri sebagai negara pada tahun 1948. Sejak saat itu, mereka terus menggerus tanah Palestina hingga mendominasi bekas daerah kekuasaan Ottoman sekaligus wilayah yang pernah disinggahi Inggris selama 2 dekade. Israel melancarkan konfrontasi dengan warga Palestina yang sebelumnya telah lama mendiami lokasi ini.

Upaya perdamaian melalui Dewan Keamanan Perserikan Bangsa Bangsa (PBB) tidak banyak membuahkan hasil. Meksipun demikian, selangkah demi selangkah, pengakuan terhadap Negara Palestina merdeka oleh PBB mulai menunjukkan hasilnya.

Seperti saat ini, 4 dari 5 anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto sudah memberikan pengakuan resmi terhadap Negara Palestina. Keempat negara tersebut adalah Tiongkok, Rusia, Inggris, dan Prancis. Hanya Amerika Serikat yang belum mengikuti langkah tersebut.

Agresi militer Israel yang menyebabkan krisis kemanusiaan di Gaza dan isu genosida, menjadi alasan kuat bagi negara-negara anggota PBB untuk mengecam Israel. Inggris dan Prancis, yang sebelumnya lebih sering berpihak kepada Israel, membuat gebrakan bersejarah dengan berbalik mendukung Palestina sebagai sebuah negara.

Pengakuan Prancis terhadap Palestina sejak Juli 2025, dimana waktu itu Presiden Emmanuel Macron di hadapan publik menyatakan bahwa negaranya akan memberikan pengakuan resmi terhadap Palestina di forum Sidang Umum PBB. Janji tersebut benar-benar ia tepati. Dalam konferensi solusi dua negara (22/9/2025), Macron menyampaikan pengakuan resmi atas Pelstina.

Inggris secara resmi menyatakan pengakuannya terhadap Palestina pada 21 September 2025. Pemerintah Inggris menyebut pengakuan ini sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga prospek solusi dua negara. Tujuannya antara lain menghentikan perang di Gaza, mengakhiri pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat, serta mendorong reformasi internal di pihak Palestina.

Negara Tiongkok telah mengakui Palestina sejak 1988 dan hingga kini menjadi salah satu pendukung paling kuat bagi terwujudnya solusi dua negara. Bahkan sejak era Mao Zedong, Beijing konsisten memberi dukungan pada gerakan pembebasan nasional.

Sementara Negara Rusia (saat itu masih Uni Soviet) langsung mengakui deklarasi kemerdekaan Palestina pada 15 November 1988, yang diumumkan oleh Yasser Arafat, pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Jadi, hingga saat ini, hanya Amerika Serikat anggota tetap DK PBB pemegang hak veto yang belum memberikan pengakuan resmi terhadap Palestina, dan masih konsisten mendukung penuh posisi Israel di berbagai forum internasional. Tetapi sikap Amerika Serikat semakin terjepit.

Kapan Palestina Merdeka

Allah SWT telah mengancam kaum Bani Israil yang kerap membuat ulah di muka bumi hingga membuat kesombongan. Allah pada akhirnya membuat kebinasaan untuk mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam QS Al-Isra ayat 4 :

وَقَضَيْنَآ اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ فِى الْكِتٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى الْاَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيْرًا

“Kami wahyukan kepada Bani Israil di dalam Kitab (Taurat) itu, “Kamu benar-benar akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan benar-benar akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.”

Kita semua tidak tahu kapan Palestina akan benar-benar merdeka. Tetapi tanda-tanda dari tekanan dunia internasional semakin kuat, bahkan pengakuan terhadap negara Palestina sudah semakin masif. Dan Allah SWT juga sudah memgancam akan membinasan Bangsa Israel, dan ancaman Allah sangat nyata. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Search