Ketika Akhir Ramadan Tiba

Ketika Akhir Ramadan Tiba

*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Waktu berlalu begitu cepat. Ramadan sebentar lagi pergi meninggalkan kita. Namun jika dilihat di sekeliling kita, masyarakat justru disibukkan dengan hiruk pikuk menyambut Idulfitri. Pasar dan pusat perbelanjaan padat dengan manusia jelang hari raya. Seolah mereka telah benar-benar siap menyambut hari kemenangan.

Jika manusia senang menyambut hari raya Idulfitri, tidak demikian halnya dengan malaikat.

Malaikat yang waktunya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah, begitu sedih menyaksikan kepergian bulan suci Ramadan.

Sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,
“Ketika datang akhir malam bulan Ramadan, langit-langit dan bumi, dan para malaikat menangis, karena merupakan musibah bagi umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasul pun ditanya; musibah apa itu ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: Lenyaplah bulan Ramadan, karena sesungguhnya doa-doa di bulan Ramadan dikabulkan, sedekah diterima, azab (siksa) ditolak”, saking mulianya bulan Ramadan dianugerahkan kepada umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, di dalamnya terdapat satu malam yang menyimpan pahala berlipat ganda, berupa kebaikan yang setara dengan seribu bulan, yaitu lailatul qadar.

Betapa tidak, selama bulan suci penuh berkah ini, dosa-dosa diampunkan dan pintu taubat dibuka lebar-lebar. Sebagaimana kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan karena Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR Bukhari Muslim)

Memasuki akhir Ramadan, yang seharusnya sedih, karena kehilangan bulan penuh ampunan dan kemuliaan.
Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas, Rasul bersabda,
“Sekiranya umatku mengetahui kebaikan di bulan Ramadhan, niscaya mereka berharap semua menjadi Ramadhan,” (HR Ahmad)

Perasaan gembira di akhir bulan Ramadan jelas bahwa kita belum memahami arti kebaikan dan kemuliaan bulan suci Ramadan.

Semoga ke depan, kita senantiasa memperbaiki diri dan bersiap menyambut bulan Ramadan berikutnya.

Barakallahu fiikum. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *