Khotbah Jumat: Pentingnya Kekuatan Tauhid dalam Memakmurkan Bulan Ramadan

Khotbah Jumat: Pentingnya  Kekuatan Tauhid dalam Memakmurkan Bulan Ramadan
*) Oleh : Dr. Slamet Muliono Redjosari
Wakil Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim

Jamaah Jumat rahimakumullah

Ketiga, Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup. Rasulullah ﷺ bersabda tentang keistimewaan bulan Ramadhan:

📜 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila bulan Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari & Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan kemudahan yang besar bagi hamba-hamba-Nya yang ingin beribadah di bulan Ramadhan. Tidak ada bulan lain yang memiliki keistimewaan seperti ini, di mana peluang untuk mendapatkan rahmat Allah begitu besar.

Orang yang bertauhid kuat akan bersungguh-sungguh dalam meningkatkan amal ibadahnya, menjauhi maksiat, dan memanfaatkan setiap detik Ramadhan untuk kebaikan.

Keempat, Pengampunan Dosa bagi yang Berpuasa dengan Iman. Berpuasa di bulan Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sarana untuk menghapus dosa-dosa. Rasulullah saw  bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)

Hadis ini mengajarkan bahwa hanya mereka yang memiliki tauhid yang kuat dan keyakinan yang kokoh kepada Allah yang akan benar-benar merasakan manfaat besar dari ibadah puasa. Mereka akan melakukannya dengan penuh keikhlasan dan harapan akan ampunan dari Allah SWT.

Kelima, Puasa adalah Ibadah Istimewa yang Balasannya Langsung dari Allah. Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah saw bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Puasa merupakan ibadah yang sangat istimewa di sisi Allah. Seseorang yang memahami keutamaan ini akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga puasanya dari hal-hal yang bisa menguranginya, seperti perkataan sia-sia, amarah, dan perbuatan maksiat.

Hanya orang yang bertauhid kokoh yang akan memakmurkan Ramadhan secara maksimal. Dia akan mengisi bulan mulia itu dengan membaca Al-Qur’an, berzikir serta amalan sosial yang meninggikan derajatnya di sisi Allah.

Semaangat memakmurkan Ramadhan itu didorong oleh keyakinan bahwa semua amalannya akan dilipatgandakan ketika bertemua dengan Allah kelak. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *