*)Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Saudaraku,
Sahabatku,
Kalau sudah tahu aib orang lain, lebih baik berdiam diri. Jangan pula kita menjadi penyebar aib orang lain.
Nanti Allah buka aib kita, tak takutkah?
Jangan suka buka aib orang lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.”
(QS Al-Hujurat:12)
Janganlah kita sibuk melihat aib orang lain, karena orang lain pun mempunyai mata untuk melihat aibmu.
Karena itu tutuplah matamu dari melihat aib orang lain, niscaya Allah akan menghiaskan mata orang lain hanya melihat kebaikan dirimu.
Jangan buka aib orang lain, Allah selalu jaga aib kita. Tak perlu selalu melihat salah orang.
Walau sebenci apa pun kita dengan seseorang itu, semoga hati kita tidak terdorong untuk mengintip dan menyebarkan aib orang lain. Karena itu adalah sifat yang tercela. Semoga hati kita terlindungi dari sifat seperti itu.
Setiap orang pasti punya aib, maka janganlah kita mencela orang, karena aibnya.
Semoga bermanfaat. (*)
