*) Oleh: Ubaidillah Ichsan,S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“Harmony in a household lies in the attitude of responsibility and building healthy communication.”
(Keharmonisan sebuah rumah tangga terletak pada sikap tanggung jawab dan terbangunnya komunikasi yang sehat)
Mendidik keluarga adalah salah satu bentuk tanggung jawab setiap muslim. Allah Swt memerintahkan kepada orang yang beriman agar mendidik keluarganya sehingga terhindar dari siksa api neraka.
Keluarga adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijaga. Jika amanah tersebut tidak dijaga dengan baik, maka akan berubah menjadi musuh yang sangat merugikan. Dalam hal ini Allah Swt menegaskan dalam firman-Nya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”(QS. At-Tahrim:6)
Menjaga keluarga tetap harmonis dan bahagia memang bukan perkara mudah. Karena bukan tidak mungkin pasangan mengalami ujian kesabaran dan kesetiaan dalam rumah tangga.
Dalam Islam, keluarga yang harmonis adalah keluarga yang sakinah,mawaddah, dan warahmah. Atau bisa diartikan dengan keluarga yang damai tentram,penuh cinta kasih atau harapan,dan kasih sayang.
Rumah tangga yang bahagia dan harmonis merupakan idaman bagi setiap mukmin. Rasulullah saw telah memberi teladan kepada kita,mengenai cara membina keharmonisan rumah tangga.
Sungguh, pada diri Rasûlullâh saw itu terdapat teladan yang paling baik. Dan seorang suami harus menyadari, bahwa dalam rumahnya itu ada pahlawan di balik layar,pembawa ketenangan dan kesejukan,yakni sang istri.
Dari Abdullah bin Umar berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia itu penuh dengan kenikmatan. Dan sebaik-baik kenikmatan dunia yaitu istri yang shalihah.”(HR. Muslim No. 1467)
Membangun bahtera rumah tangga yang harmonis dan bahagia merupakan kewajiban bagi setiap pasangan yang telah mengikat tali pernikahan.
Agar cita-cita hidup bahagia berumah tangga bisa didapatkan, jalinan hubungan keduanya harus dilandasi dengan keterbukaan, kejujuran, kepercayaan, perhatian, pengertian, menerima kekurangan dan kelebihan,dan saling mendukung satu sama lain.
Membina rumah tangga bukan seperti saat menjalin hubungan pacaran. Ketika janji suci pernikahan diucapkan,ada tanggung jawab untuk menjaga janji itu hingga akhir hayat.
Rumah tangga yang bahagia tak selalu tentang berlimpah materi. Makna sesungguhnya pernikahan adalah tentang kebersamaan,bersama menghadapi suka dan duka.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News