Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Malang Raya kembali mencetak kader visioner melalui Madrasah Aktivis Profetik (MAP) 2025 yang digelar pada 28–31 Agustus 2025. Kegiatan ini hadir dengan konsep khas “madrasah” yang lebih struktural, edukatif, dan memberi nuansa baru dalam tradisi kaderisasi IMM.
Layaknya sebuah madrasah, struktur kegiatan ini dirancang menyerupai sistem sekolah. Master of Training (MOT) berperan sebagai Kepala Madrasah, Vice MOT sebagai Wakil Kepala, sementara para instruktur ditempatkan sebagai Wali Kelas yang mendampingi peserta sepanjang proses pembelajaran.
Untuk memperkuat fokus gerakan, peserta dibagi ke dalam dua kelas peminatan: Kelas Gerakan Advokasi Kebijakan Publik dan Kelas Gerakan Pemberdayaan Masyarakat.
Selama empat hari penuh, para kader mendapatkan materi dari akademisi dan praktisi, mulai dari pengantar situasi sosial Indonesia, analisis problem masyarakat, strategi advokasi kebijakan publik, hingga konsep pemberdayaan masyarakat yang aplikatif. Setiap kelas diarahkan untuk memperdalam isu-isu strategis sesuai kebutuhan sosial-politik kontemporer.
Kepala Madrasah, M. Rizki Ulinnuha, menegaskan bahwa format baru MAP 2025 dirancang agar kader IMM bisa belajar lebih kontekstual.
“Dengan pembagian kelas peminatan, peserta tidak hanya menerima materi umum, tetapi juga diarahkan untuk fokus pada isu spesifik yang bisa menjadi ruang aktualisasi mereka di masyarakat,” ujarnya.
Antusiasme peserta pun terlihat sepanjang kegiatan. Mereka merasakan atmosfer pembelajaran yang lebih terarah dan mendalam.
“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tapi betul-betul seperti sekolah kader, ada kepala, wali kelas, hingga peminatan. Kami jadi merasa lebih dekat dengan materi dan sesama peserta,” ungkap salah satu peserta, Dina Irsyada.
Di akhir kegiatan, seluruh diajak mengikuti konsolidasi Lembaga Semi Otonom PC IMM Malang Raya serta meneguhkan komitmen gerakan profetik berbasis ilmu, advokasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan konsep inovatif ini, Madrasah Aktivis Profetik diharapkan menjadi laboratorium kader yang konsisten melahirkan aktivis profetik, visioner, dan berdedikasi bagi umat serta bangsa. (*/tim)
